
Teknogav.com, Jakarta – Kementrian Ketenagakerjaan Republik Indonesia berkolaborasi dengan Huawei Indonesia untuk mengembangkan dan meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) terampil di Indonesia. Program kerjasama tersebut merupakan bagian dari program Smart Generation (SmartGen) yang merupakan kelanjutan dari MoU pada tahun 2018.
Penerapan program dilakukan melalui pelatihan instalasi perangkat Base Transceiver Station (BTS) dan Microwave, serta sertfikasi 1000 untuk pencari kerja. Sasaran peserta program pelatihan adalah para pencari kerja yang berada di bawah binaan Balai Besar Latihan Kerja (BBLK) Kemenaker. Tingkat pendidikan para pencari kerja tersebut mulai dari lulusan Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sampai S1.
Bambang Satrio, Dirjen Pembinaan dan Produktivitas (BINALATTAS), Kementrian Ketenagakerjaan RI menyambut baik kerja sama strategis ini. Beliau mengungkapkan bahwa kemitraan dengan Huawei merupakan solusi dalam menjembatani kompetensi para pencari kerja dengan kebutuhan industri. Harapannya model kemitraan tersebut bisa menjadikan BLK Kemenaker sebagai wadah proses terbukanya lapangan kerja yang lebih luas.
![]() |
Penandatanganan Kerja Sama Huawei Indonesia dan Kementrian Ketenagakerjaan Indonesia (Teknogav.com) |
Beberapa waktu lalu, pada kesempatan pemaparan visi misi Indonesia, Presiden Joko Widodo mengungkapkan bahwa pembangunan SDM Indonesia merupakan prioritas pemerintah Indonesia. Pembangunan tersebut terutama dalam hal pelatihan vokasi dan pentingnya identifikasi, pemberian fasilitas dan dukungan pendidikan dan pengembangan potensi bagi talenta Indonesia.
Huawei sendiri memiliki visi baru untuk mengusung digital pada setiap orang, rumah dan organisasi untuk dunia pintar yang terhubung sepenuhnya. Di Indonesia, Huawei telah membuka kantor pusatnya sejak tahun 2000 dan telah merekrut tenaga kerja lokal sebanyak 86%. Setiap tahunnya Huawei menciptakan lebih dari 20 ribu lowongan kerja tak langsung. Kini Huawei memiliki 8 kantor regional, 67 pusat suku cadang, dan lebih dari 100 pusat layanan di Indonesia.