“Huawei berkomitmen untuk membantu mempercepat penerapan teknologi 5G, sehingga Indonesia menjadi fully connected dan fully intelligent. Langkah untuk mewujudkan komitmen tersebut dilakukan dengan melakukan serangkaian kegiatan yang mendorong peningkatan kemampuan dan kapasitas terkait tren teknologi. Pelatihan mengenai 5G pun dilakukan bagi seluruh stake holder, di antaranya adalah pemerintah dan media,” ucap Ken Qijian, VP Public Affairs & Communication Huawei Indonesia.
![]() |
Muhammad Johan Arshad, Malaysia Global Training Centre Huawei menjelaskan penerapan pengelolaan limbah secara pintar dengan aplikasi Smart City |
![]() |
persyaratan low latency yang dibutuhkan pada Automated Driving Car |
![]() |
persyaratan standar layanan VR |
Tak hanya sekedar untuk penerapan MR saja, teknologi 5G bisa dimanfaatkan untuk mewujudkan kehidupan yang harmonis di Smart City. Hal ini dilakukan dengan menerapkan jaringan Internet of Things (IoT) skala besar. Smart City merupakan daerah yang menggunakan berbagai jenis sensor IoT elektronik untuk mengumpulkan data dan menggunakan seluruh data tersebut untuk mengelola aset dan sumber daya secara efisien.
Data-data tersebut mencakup data yang dikumpulkan dari masyarakat, perangkat dan aset yang diproses dan dianalisa untuk memantau dan mengelola sistem transportasi dan lalu lintas, pembangkit listrik, jaringan pemasok air, pengelolaan limbah, deteksi kejahatan, perpustakaan sekolah, rumah sakit dan layanan masyarakat lainnya.
![]() |
diskusi mengenai teknologi 5G yang diselenggarakan Huawei |
Langkah Huawei lain dalam mendukung ekosistem 5G adalah dengan menjalin komunikasi dengan operator dan pemerintah berkenaan dengan penerapan teknologi 5G. Penyelenggaraan uji coba 5G pun dilakukan bagi beberapa operator. Pada Mei 2017, Huawei bersama Telkomsel melakukan uji jaringan 5G pada frekuensi 26 GHz dengan kecepatan sampai 70 Gbps. Saat penyelenggaraan Asian Games 2018 pun dilakukan uji coba 5G.
Operator bisa meraup lebih banyak keuntungan dengan adanya teknologi 5G karena akan meningkatkan rata-rata pendapatan per pelanggan atau Average Revenue Per User (ARPU). Teknologi 5G sangat mengandalkan kecepatan, makin nyaman dan cepat koneksi, maka penggunaan kuota pun akan meningkat sehingga meningkatkan ARPU. Contohnya berkaitan dengan pengalaman menonton video yang beralih ke 2K dan 4K, yang nantinya juga akan beralih ke 8K. Pengalaman tersebut membutuhkan kecepatan yang tinggi sehingga dibutuhkan paket data lebih besar.
Huawei juga sedang menerapkan uji coba penerapan teknologi 5G pada jaringan 4G. Contoh uji coba tersebut dilakukan dengan teknologi Massive MIMO, yaitu multi-antenna berbasis kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). Sampai akhir September 2019, Huawei telah menyepakati lebih dari 50 kontrak komersial 5G dengan berbagai operator di seluruh dunia. Lebih dari 150 ribu BTS 5G pun telah dikapalkan.
“Kami berharap dapat terus melanjutkan upaya ini, sehingga lebih banyak SDM Indonesia yang mengetahui dan mendapatkan manfaat dari teknologi seperti 5G, AI dan Big Data. Dengan demikian dapat mempercepat usaha mewujudkan Making Indonesia 4.0,” lanjut Ken.