Teknogav.com - Kini beramal sambil turut memajukan pendidikan bangsa lebih mudah dilakukan melalui program Donasi Cinta Anak Negeri yang digelar Blibli.com. Program ini mengusung tajuk ‘Peduli Cerdaskan Bangsa’ untuk mengajak masyarakan peduli pada anak-anak yang kurang beruntung.  Periode program ini mulai dari 23 November sampai 23 Desember dengan  menyediakan 10 pilihan paket donasi. Paket yang dibeli akan disumbangkan ke ‘Sekolah Kami’, suatu grup belajar non-formal bagi anak-anak pemulung dan berkekurangan di Bekasi.

Blibli.com menawarkan 10 paket donasi produk yang disesuaikan dengan kebutuhan anak-anak dan kegiatan mengajar. Paket tersebut mencakup Paket Gizi, Paket Perawatan Kesehatan, Paket Kegiatan Olahraga PROTEAM, Paket Pendidikan & Keterampilan, dan Paket Alat Mengajar.  Harga paket donasi produk ini mulai dari Rp50 ribu sampai Rp200 ribu. Paket yang dibeli pelanggan Blibli.com akan dikirim awal Januari 2020 dari Gudang Blibli.com. Hal ini sekaligus menjadi momentum resolusi tahun baru pelanggan untuk berbagi kebahagiaan bagi sesama.

“Saat ini e-commerce dapat menjembatani masyarakat untuk menunjukkan kepedulian kepada sesama, khususnya anak-anak yang merupakan generasi masa depan bangsa. Kita sadar bahwa tidak semua anak punya kesempatan memperoleh kesehatan, akses pendidikan serta sarana dan prasarana yang baik. Harapannya Paket Donasi Cinta Anak Negeri bisa membantu memenuhi kebutuhan anak-anak,” ucap Geoffrey L. Dermawan, Project Lead Blibli Histeria 2019.

Paket berisi produk yang telah disesuaikan dengan kebutuhan anak-anak di Sekolah Kami. Berbagai kebutuhan pelengkap kesehatan seperti asupan makanan, vitamin, perawatan tubuh sampai peralatan olahraga siap untuk didonesikan. Selain itu tersedia juga peralatan penunjang pendidikan, keterampilan dan alat mengajar. Seluruh produk-produk tersebut dikurasi oleh Blibli.com sehingga menghasilkan total 10 pilihan paket.

Sekolah Kami didirikan pada tahun 2001 oleh dr. Irina Amongpradja. Di bawah naungan sekolah tersebut 100 anak berusia sekolah dasar sampai sekolah menengah menimba ilmu. Anak-anak di ‘Sekolah Kami’ kebanyakan berasal dari orang tua pemulung, penarik gerobak sampah, atau tukang cuci setrika. Mereka bermukim di daerah-daerah kumuh.

“Anak-anak Sekolah Kami merupakan generasi penerus bangsa dan kita pun harus ikut membangun negara kita dan saudara-saudara kita yang kurang mampu. Saat ini anak-anak Sekolah Kami belum bisa masuk sekolah formal karena belum memiliki identitas kependudukan. Identitas tersebut mencakup KTP, Kartu Keluarga dan Akte Kelahiran. Sekolah Kami juga membantu proses pengurusan identitas kependudukan mereka agar anak-anak itu nantinya bisa tersalurkan ke sekolah formal,” ucap Irina.

Informasi lebih lanjut mengenai program ini dapat dilihat pada situs resmi Blibli.com di  blibli.com/DonasiCintaAnakNegeri.