Teknogav.com – Perkembangan teknologi yang pesat turut berperan dalam proses transformasi digital di semua kalangan, bahkan pedagang tempe pun aktif melakukan sosialisasi. Ini adalah kisah Asmuni, seorang pedagang tempe kelahiran tahun 1986 di Bantul, Yogyakarta. Sebagai generasi milenial, Asmuni banyak mempengaruhi warga senior di sekitarnya untuk belajar dan turut merasakan menfaat teknologi bagi kegiatan ekonomi.
Asmuni tinggal di rumah kecil rotan beralaskan tanah yang ruang tamunya digunakan sebagai tempat memproduksi tempe. Kendati pelanggannya didominasi ibu-ibu berusia di atas 50 tahun, tetapi Asmuni tetap mengajarkan mereka bertransaksi dengan dompet digital DANA. Selain berdagang tempe di Pasar Imogiri, Asmuni juga menyetorkan tempenya di warung-warung kecil yang sejalur dengan rute pulang dari pasar. Harga satu blok tempe dibanderol Rp2.500 dan pendapatan kotornya per hari mencapai Rp500 ribu.
Sebelum berjualan tempe, Asmuni bekerja sebagai karyawan pedagang bakso lalu menikah dengan gadis asal Wonosari. Dia pun berhenti bekerja ketika istrinya hamil karena mempertimbangkan biaya hidup istri dan anak, termasuk persalinannya. Setelah berhenti bekerja, Asmuni pun berdagang bakso sendiri, lalu beralih berjualan kerupuk ramba dari kulit lembu. Ternyata hasil berusaha sendiri tidak sesuai harapan dan malah bangkrut, ia pun kembali bekerja di restoran.
“Saya sempat putus asa, saya pikir kerja sendiri bisa mengatur pendapatan. Saya pun kembali bekerja dengan orang lagi, di restoran yang menjual Capcai dan Mie Goreng. Ya saya cuma cari ilmunya, saya kan bagian belanja di pasar, akhirnya ketemu teman pedagang tempe dan belajar dari situ. Di sini akrab dan tukeran nomor handphone, saya akhirnya pindah kerja bareng sama beliau produksi tempe,” ucap pria asal Brebes tersebut.
Usaha Tempe dan Dompet Digital DANA
Bersama temannya Asmuni menjalankan usaha tempe dengan cara bagi hasil. Waktunya banyak tersita sehingga jarang bertemu istri, maka dia pun kembali berhenti dan memutuskan membuka usaha sendiri. Saat berbisnis tempe sendiri, Asmuni mulai mengenal dompet digital DANA yang memudahkannya bertransaksi di kios kecilmiliknya. Asmuni merasakan kemudahan dalam berbisnis menggunakan teknologi yang ditawarkan DANA, terutama untuk transaksi sehari-hari.“Saya sempat menabung di Tamzis (Koperasi Simpan Pinjam) saat awal jualan tempe. Mereka pun menawarkan untuk bergabung dengan Usaha Mikro Indonesia (UMI). UMI memberikan syarat bagi pedagang untuk menghadirkan metode pembayaran dengan dompet digital DANA. Saya terkesan dengan konsepnya, ya saya langsung gabung,” ucap Asmuni.
Banyaknya perubahan yang terjadi pada hidup Asmuni membuatnya terbuka, termasuk dengan teknologi. Dia pun belajar banyak dari fitur-fitur DANA yang membantu aktivitas hariannya. Kini pelanggannya bisa membayar dagangan tempenya dengan dompet digital DANA. Asmuni sangat antusias mengajari ibu-ibu menggunakan smartphone mereka untuk memakai DANA. Pelanggan pun bisa memperoleh diskon atau promo yang diberikan DANA untuk membeli dagangan Asmuni.
![]() |
Asmuni memamerkan papan biru QR Code DANA |
Ternyata peristiwa tidak hanya sekali dua kali, tetapi terjadi banyak pada ibu-ibu yang membeli tempe atau tahu di kiosnya. Asmuni senang bisa mengajarkan mereka tetap mengikuti teknologi terkini dan hal-hal baru.
“Saya selalu ingin mengajarkan ibu-ibu supaya bisa pakai DANA agar mendapatkan pengalaman luar biasa yang saya telah rasakan dalam bertransaksi. Belanja pun jadi lebih mudah, karena bayarnya enggak repot, dan mereka bisa membeli tempe dengan harga murah. Mereka pasti ngobrol juga ke orang-orang lain, setidaknya saya bisa melakukan sesuatu yang bermanfaat dan dampaknya dirasakan orang lain. Meski kecil, perlahan pasti terasa,” ujar Asmuni.
Bisnis Asmuni yang memanfaatkan DANA menunjukkan kemudahan untuk menjadi mitra DANA dan mempunyai akun DANA bisnis dengan mendaftarkan usahanya. Pengguna cukup mengikuti panduan yang tersedia dalam aplikasi dompet digital DANA. Keamanan para pelaku UMKM, industri kreatif dan pengguna biasa terjamin karena kemitraan DANA dengan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil. Verifikasi data pengguna dan validasi layanan pun dapat dengan mudah dilakukan dengan adanya emitraan tersebut.
DANA kini juga mempunyai sertifikat PCIDSS (Payment Card Industry Data Security Standard) yang merupakan standar keamanan tinggi setingkat keamanan perbankan. Teknologi pemindaian dompet digital DANA juga sudah didukung QR Indonesia Standard (QRIS) yang ditetapkan Bank Indonesia sebagai lembaga pengawas sistem pembayaran di Indonesia.