Awalnya standar ISO/IEC 27001 adalah British Standard 7799 yang diadopsi menjadi standar ISO yang sudah diakui 164 negara di dunia. Pembuat standar tersebut adalah British Standard Institution (BSI) yang mempunyai akreditasi internasional. Persyaratan untuk mendapatkan sertifikasi ini sangat ketat, Blibli.com berhasil mendapatkan sertifikat ISO/IEC 27001:2013 ini melalui proses yang panjang dan sulit.
“Blibli.com telah mendapat sertifikat ISO/IEC 27001:2013 tentang Sistem Manajemen Keamanan Informasi setelah melalui proses audit yang menyeluruh. Keberhasilan Blibli.com memperoleh sertifikat menandakan perhatian e-commerce tersebut pada keamanan data milik perusahaan dan pelanggan. Standarisasi manajemen sistem keamanan informasi ISO/IEC 27001:2013 sangat penting bagi pelaku e-commerce. Sertifikat ini akan makin membuat pelanggan yakin dan nyaman berbelanja di Blibli.com,” ucap Erna Damayanti, Managing Director BSI Indonesia
(kiri-kanan) Intan Rahayu, Kasubdit Identifikasi Kerentanan dan Penilaian Risiko Informasi Perdagangan Berbasis Elektronik BSSN, Erna Darmayanty, Managing Director BSI Indonesia, CEO Blibli.com Kusumo Martanto, Ongkowijoyo, Vice President of Infrastructure and Technical Support Blibli.com, dan Agus Setiawan, Multimatics Executive Director |
“Kami mulai ikut standarisasi keamanan data sekitar tahun 2018, awalnya indeks nilai yang diperoleh jelek. Nah, pada November 2018, Blibli.com berhasil memperoleh Indeks KAMI tertinggi,dari BSSN” ucap Ongkowijpyp, Vice President of Infrastructure and Technical Support Blibli.com.
Blibli.com sudah mendapatkan Sertifikat Indeks Kami pada tahun 2018, selama setahun telah memenuhi persyaratan dan mendapatkan sertifikasi ISO/IEC 27001:2013.
keahlian keamanan siber |
Skor tertinggi di Indeks KAMI dan Sertifikasi ISO/IEC 27001:2013 yang diperoleh Blibli.com sejalan dengan komitmen untuk mengutamakan kepuasan pelanggan. Komitmen tersebut salah satunya adalah keamanan bertransaksi di platform Blibli.com.
“Melalui standarisasi ini, Blibli.com juga ingin makin meningkatkan kesadaran seluruh stakeholder dalam industri e-commerce, mulai dari pelaku bisnis hingga pelanggan, akan pentingnya mengutamakan keamanan data, bukan saja data para pelanggan namun juga korporat,” ungkap Ongkowijoyo di Jakarta.
Keamanan data dapat menghindarkan ancaman siber, termasuk yang bertujuan mengakses data para pengguna produk atau jasa digital. Pelanggaran data dapat berakibat pencurian identitas atau penjualan identitas pengguna ke pihak ketiga.
“Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 4 tahun 2016 menyebutkan bahwa PSE terkategorisasikan. Toko online yang hanya memiliki aplikasi dan menyimpannya di web hosting harus menjaga keamanan aplikasi. Web hosting yang digunakan juga harus baik dan memiliki sertifikasi. BSSN dapat membantu melakukan asistensi pengamanan data pelaku usaha. Demi mensosialisasikan mengenai keamanan data, BSSN juga meyelenggarakan kampanye literasi keamanan siber (KLIKS),” lanjut Intan.