“vivo selalu menempatkan riset dan teknologi produk sebagai kekuatan utama untuk mendorong terciptanya produk yang inovatif sejak dulu. Riset dan teknolgi ini juga untuk meningkatkan kemampuan teknis yang bisa memberikan pengalaman teknologi baru bagi konsumen,” ucap Edy Kusuma, Senior Brand Director vivo Indonesia.
Pusat litbang vivo didirikan di Taipei, Taiwan; Tokyo, Jepang; San Diego, Amerika Serikat dan enam kota lain di Tiongkok. Enam kota tersebut adalah Beijing, Dongguan, Hangzhou, Nanjing, Shanghai dan Shenzen. Litbang yang dilakukan mencakup berbagai teknologi, yaitu kecerdasan buatan (AI) untuk produk konsumen, desain industrial, teknologi pencitraan dan komunikasi 5G.
![]() |
infografis inovasi yang dipelopori vivo |
Hasil inovasi litbang vivo mencakup vivo X1, vivo X5 sampai vivo V15. Kelebihan vivo X1 terletak pada penggunaan chip audio berkualitas Hi-Fi di tahun 2012. Pada 2015, vivo X5 merupakan smartphone paling tipis. Di tahun 2019 vivo V15 hadir sebagai smartphone pertama dengan pop-up camera dengan resolusi 32 MP. Smartphone tersebut mendapat respon positif di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Produk inovatif hasil litbang vivo juga sering diperkenalkan pada ajang kelas dunia. Pada tahun 2018, vivo membuat gebrakan dengan memamerkan purwarupa APEX yang menggunakan desain layar revolusioner dan kamera pop-up. Layar APEX juga sudah menerapkan teknologi autentikasi sidik jari in-display. APEX 2019 yang diperkenalkan pada tahun 2019 pun tak kalah inovatif dengan pembaruan autentikasi sidik jari in-display secara full screen. Purwarupa tersebut juga memiliki desain unibodi dan body soundcasting.
Pada tahun 2020, vivo akan terus menghadirkan berbagai inovasi terkini yang siap digunakan konsumen. Sekarang vivo memiliki lima basis produksi di seluruh dunia, yang mencakup:
1.Cikupa, Banten, Indonesia
2.Greater Noida, India
3.Dhaka, Bangladesh
4.Dongguan, Tiongkok
5.Chongqing, Tiongkok
Ekspansi pabrik di Indonesia terus dilakukan untuk bisa memenuhi permintaan dalam negeri. Litbang teknologi vivo pun berlandaskan pada peran konsumen di Indonesia. Proses produksi yang diterapkan pada pabrik vivo berstandar global dengan pengujian berlapis melalui laboratorium kendali mutu atau QC-Lab. Pengujian tersebut mencakup mencakup ketahanan smartphone, usia dan pengujian intensif lain.