Teknogav.com - Amazon Web Services Inc. (AWS) telah usai menggelar babak awal AWS DeepRacer Women’s League di lima negara. Tiga pemenang dari masing-masing negara pun akan melaju ke babak grand finale yang akan digelar pada September 2020. AWS DeepRacer Women’s League ini merupakan liga adu ketangkasan para mahasiswi di negara-negara di Asia Tengara. Di Indonesia, adu balap ini sudah digelar pada 15 Agustus 2020. Nathania Saphira dari Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta berhasil menjadi juara pertama.
AWS DeepRacer Women’s League merupakan ajang balap mobil otonom virtual berbasis machine learning. Pendekatan ini dilakukan AWS agar cloud computing dan teknologi terdepan seperti machine learning menyenangkan untuk dipelajari. Mobil balap pada ajang ini berupa miniatur dengan skala 1:18 yang dilengkapi teknologi cloud dan digerakkan teknologi reinforcement learning (RL). RL ini merupakan teknik machine learning (ML) yang pas untuk pembelajaran algoritma kendaraan swakemudi.
“Liga ini bertujuan mendukung perempuan di Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand untuk berpartisipasi di sektor teknologi. Hal ini dilakukan melalui pengembangan kemahiran di bidang machine learning,” ucap Vincent Quah, Regional Head of Education, Research, Healthcare and Non-For-Profit Organization APAC Public Sector, AWS.
Vincent Quah, Regional Head of Education, Research, Healthcare and Non-For-Profit Organization APAC Public Sector, AWS |
Para peserta AWS DeepRacer Women’s League berkesempatan untuk mengakses AWS Educate secara gratis. Program global Amazon yang meyajikan sumber daya komprehensif untuk memperkaya kecakapan di bidang cloud tersebut memang terbuka bagi para peserta AWS Build On, ASEAN 2020. AWS DeepRacer Women’s League sendiri merupakan bagian dari AWS Build On, ASEAN 2020.
Jika ingin mendalami AI, ML, dan deep learning, maka para peserta dapat mendaftar di AWS Educate’s Machine Learning Pathway. Di sana peserta juga bisa mempelajari cara teknologi dimanfaatkan untuk berinovasi dan menciptakan solusi berbagai masalah di dunia nyata. Teknologi tersebut mencakup data mining, mobil swakemudi, natural language processing, sampai bidang ilmu kedokteran.
Para Pemenang AWS DeepRacer Women’s League Indonesia
Nathania Saphira, juara pertama AWS DeepRacer Women's League Indonesia |
Nathania mengungkap bahwa motivasinya untu ikut dalam ajang ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan di bidang machine learning. Menurutnya, pendekatan AWS dalam mendorong minat dan antusiasme perempuan terhadap machine learning melalui AWS DeepRacer menyenangkan dan edukatif. Pendekatan seperti ini membuat teknologi machine learning menjadi menarik dan mengasyikan untuk dipelahari bagi perempuan.
“Saya bisa memperoleh banyak ilmu tambahan tentang machine learning yang sangat berguna dalam melengkapi teori-teori yang saya dapatkan saat kuliah. Di kampus saya mempelajari machine learning seperti supervised dan unsupervised learning, namun ada pembelajaran baru saat mengikuti AWS DeepRacer. Pembelajaran baru tersebut seperti tentang reinforced learning,” ucap Nathania.
Seiring dengan semain pentingnya peran teknologi machine learning di semua sektor industri, kebutuhan SDM yang menguasai bidang ini pun meningkat. Penguasaan teknologi ini membuthkan ketelitian dan ketekunan untuk menganalisis. Kaum perempuan berpotensi besar menguasai bidang ini. Nathania berharap kejuaraan ini akan terus berlangsung dan lebih banyak melibatkan mahasiswi-mahasiswi Indonesia.
“Mempelopori penyelenggaraan AWS Deepracer League pertama khusus bagi perempuan di dunia merupakan langkah nyata kami membuka kesempatan bagi pelajar-pelajar perempuan. Mereka dapat mengasah kepiawaian di bidang teknologi cloud mutakhir. Harapannya inisiatif ini dapat terus mendorong pertumbuhan ekonomi di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Hal ini dilakukan dengan lahirnya perempuan-perempuan tangguh bebekal kecakapan dan keahlian di berbagai bidang ilmu. Mereka pun siap menyongsong masa depan,” ucap Vincent Quah.