Teknogav.com - Pada 4 Agustus 2020 di Bangkok, Thailand, Huawei menggelar acara Huawei Asia Pacific ICT Talent Forum 2020. Dalam kesempatan tersebut diungkapkan bahwa saat ini kita memasuki dunia yang pintar dengan berbagai sensor, koneksi dan kecerdasan. Dunia yang pintar ini membutuhkan infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang mencakup 5G, cloud dan AI. TIK sendiri tentunya membutuhkan kemampuan dari bakat-bakat yang memenuhi syarat.
Tema yang diusung pada Huawei Asia Pacific ICT Talent Forum 2020 adalah ‘Connection, Glory Future’. Tujuan acara ini adalah untuk mengeksplorasi tren dan strategi pengembangan SDM TIK di Asia Pasifik. Sekitar lebih dari 2000 partisipan acara ini secara online. Forum ini juga melibatkan para pakar industri dan profesor TI yang membahas kebutuhan SDM TIK berketerampilan tinggi. Selain itu dibahas juga mengenai kebutuhan terhadap SDM TIK berketerampilan tinggi. Rencana yang bekelanjutan pun diusulkan untuk dapat membantu mengatasi kekurangan SDM TIK di Asia Pasifik.
Kebutuhan TIK dan SDM TIK
Pesatnya Perkembangan Teknologi Picu Kebutuhan SDM TIK |
Kini industri TIK belandaskan pada Artificial Intelligence (AI), Big Data, Cloud Computing, dan Internet of Things (IoT). Teknologi canggih yang semakn berkembang mengakibatkan keterampilan dasar Teknologi Informasi (TI) tak lagi cukup. Persyaratan kerja pun didefinisikan ulang oleh perusahaan-perusahaan sehingga terbentuk lanskap TIK baru.
Michael MacDonald, Chief Digital Officer and Executive Consultant of Huawei Asia Pacific |
Strategi Huawei Mengembangkan SDM TIK
Selama beberapa tahun belakangan, negara-negara di dunia prihatin pada kurangnya tenaga kerja yang sangat terampil. Keprihatinan ini juga dialami Asia Pasifik yang merupakan kawasan dengan perkembangan sektor TIK paling cepat. Hal ini seiring dengan makin luasnya penerapan teknologi canggih seperti 5G dan AI. Kerja sama dengan berbagai sektor pun dibutuhkan untuk menentukan standar menghubungkan SDM yang efisien dengan beragam peluang di era digital.Tantangan ini berusaha diatasi Huawei dengan membangun ekosistem SDM agar karyawan dapat mengasah keterampilannya sehingga memenuhi syarat ke industri TIK. Ekosistem ini sejalan dengan strategi pengembangan SDM, yang mencakup tiga inisiatif yaitu Huawei Certification, Huawei Academy dan Huawei ICT Competition.
- Huawei Certification merupakan standar sistem SDM yang mencakup 100 ujian sertifikasi dan 22 bidang teknis. Sertifikasi telah dilakukan kepada lebih dari 260 ribu siswa dan karyawan TIK, termasuk di Asia Pasifik. Program sertifikasi ditujukan untuk mengembangkan ekosistem SDM TIK yang komprehensif di Asia Pasifik. Program sertifikasi TIK Huawei bagi siswa dan praktisi TIK di Asia Tenggaraa yang bergabung di Huawei Asia Pacific ICT Academy. Periode program ini berlangsung mulai 4 Agustus 2020 sampai 30 November 2020.
Huawei Certification - Huawei ICT Academy diluncurkan tahun 2013 dan melibatkan lebih dari 900 institusi pendidikan tinggi yang menawarkan kursus dan pelatihan TIK. Sampai saat ini sudah lebih dari 45 ribu siswa setiap tahun yang ikut dalam kursus dan pelatihan TIK. Huawei sudah mendirikan 103 ICT Academy di wilayah Asia Pasifik sampai saat ini.
- Huawei Competition mulai digelar tahun 2015 untuk mepromosikan pengembangan SDM melalui kompetisi berbasis pengetahuan internasional.
Huawei ICT Academy |
Komitmen Huawei
Keberadaan ekosistem diharapkan dapat membuka jalan menuju transformasi digital berkelanjutan di wilayah Asia Pasifik. Huawei berkomitmen membangun ekosistem SDM TIK lengkap untuk membantu mempertahankan pertumbuhan rantai industri yang berkelanjutan. Berbagai cara baru untuk membina SDM TIK akan terus dilakukan Huawei.Huawei juga akan mendukung pemerintah di seluruh dunia dalam mengembangkan infrastruktur TIK. Langkah ini bertujuan untuk menjembatani kesenjangan antara kebutuhan industri dan pasokan dari dunia pendidikan. Huawei bermaksud untuk membantu negara-negara Asia Pasifik memiliki landasan TIK yang kuar untuk beberapa dekade mendatang.