Teknogav.com - Red Hat Forum Asia Pacific 2020 merupakan ajang pertemuan para pemimpin pasar, inovator dan mitra Red Hat. Ajang ini diselenggarakan pada 21-22 Oktober 2020 secara virtual dengan mengusung tema “From Here, Anywhere”. Diskusi yang dilakukan melanjutkan topik yang dimulai pada Red Hat Summit di bulan April.
Tujuan Red Hat Forum Asia Pacific 2020 untuk memperlihatkan berbagai peluang dari solusi menggunakan teknologi open source dan cara penggunaannya. Tak hanya untuk mencapai tujuan jangka pendek, tetapi solusi ini juga digunakan untuk mempersiapkan bisnis menghadapi tantangan di masa depan. Red Hat Forum Asia Pacific memungkinkan pelanggan dan mitra memahami tren, pengembangan dan cara menerapkan open source dalam strategi transformasi mereka.
Tren transformasi digital di Asia Pasifik (Sumber: IDC) |
Dampak pandemi COVID-19 bagi industri (Sumber: IDC Worldwide ICT Spending Guide-by Industry and Company Size, April 2020) |
Banyak perusahaan di Asia Pasifik berusaha mempercepat transformasi digital akibat pergeseran kebutuhan pelanggan yang dipicu pandemi dan peristiwa global lainnya. Data studi yang disponsori Red Hat pada November 2019 menunjukkan 95% eksekutif di APAC menyatakan makin pentingnya transformasi digital. Langkah tersebut dianggap sebagai strategi untuk melanjutkan pertumbuhan bisnis.
Pembicara pada Red Hat Forum Asia Pacific 2020
Pembukaan event ini dilakukan dengan keynote dari Dirk-Peter van Leeuwen, senior vice president dan general manager Red Hat Asia Pacific. Van Leuuwen membahas cara open source dan open hybrid cloud membantu organisasi dan perusahaan membangun masa depan yang inovatif..
“Tahun ini sangat menantang bagi industri secara luas, tapi kita harus bangga melihat bagaimana organisasi/perusahaan di Asia Pasifik melangkah maju. Langkah tersebut dilakukan dengan beradaptasi dan mentransformasi bisnis mereka dengan open source dan open culture. Saat ini open source memungkinkan eksperimentasi yang lebih cepat dan membantu meningkatkan agilitas bisnis. Kami sangat antusias mempersembahkan Red Hat Forum Asia Pacific 2020 dalam format virtual,” ucap Van Leeuwen.
![]() |
Tantangan dari segi budaya menjadi masalah terbesar upaya transformasi |
Van Leeuwen juga mengatakan bahwa ajang tersebut berperan sebagai wadah untuk berbagi kisah-kisah inovasi, transformasi, dan resiliensi. Harapannya ajang tersebut dapat menginspirasi dan mendorong berbagai perusahaan untuk melangkah jauh dalam strategi untuk berdaptasi dalam kondisi saat ini.
Simon Snek turut bergabung dengan Van Leeuwen untuk membahas cara menerapkan aturan-aturan penting untuk menjadi yang terdepan dalam persaingan. Juga mengenai cara untuk membangun ketahanan agar bisa berkembang di dunia yang terus berubah.
Selain itu hadir pula pembicara penting lain yaitu:
- Dr. Prashant Pradhan, vice president and chief technology officer, IBM Asia Pacific
- Michael Araneta, associate vice president, Head of Advisory & Research, IDC Financial Insights
- Nicholas Chen, Cloud Native technical specialist, Global Black Belt, Microsoft
- Ryan Niksch, senior partner solutions architect, Amazon Web Services
- Stuart Bernstein, distinguished technologist, World Wide Product and Engineering Group, Hewlett Packard Enterprise.
Red Hat Forum Asia Pacific 2020 kali ini lebih fokus pada jasa keuangan dan industri telekomunikasi. Acara diisi dengan keynote dan sesi-sesi breakout yang terbagi dalam tiga jalur TI, yaitu:
- Automasi dan manajemen
- Infrastruktur hybrid cloud
- Pengembangan cloud native
