Teknogav.com - Pada 30 Oktober 2020, Huawei menggelar Better World Summit 2020 bertemakan ‘Huawei Digital Power Session’ di Shenzhen, Tiongkok. Pertemuan tingkat tinggi tersebut juga digelar secara online dengan mengusung tema ‘Power Digitalization 2025’. Huawei dan para pakar dunia membahas solusi energi yang adaptif pada kebutuhan era digital dan ramah lingkungan pada pertemuan tersebut.
Diskusi tersebut membahas solusi mengenai cara operator global dapat mengantisipasi peluang dan tantangan dari pesatnya perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi digital yang berkembang saat ini juga menuntut akan kebutuhan daya dan biaya pengoperasian yang lebih besar. Sebaliknya, pemanfaatan teknologi digital juga mampu menghadirkan solusi listrik yang lebih ramah lingkungan dan efisien.
Baca juga: Huawei Bahas Pentingnya Solusi TIK pada Industri Tenaga Listrik
Huawei akan terus bekerja sama dengan operator global dalam mengantisipasi tantangan dan memanfaatkan peluang baru dunia digital. Solusi energi ramah lingkungan ditawarkan Huawei bagi operator untuk membantu mengembangkan bisnis berkelanjutan di masa depan. Huawei memiliki berbagai solusi untuk memasok listrik yang ramah lingkungan, termasuk hybrid power dan microgrid solar solution. Solusi-solusi tersebut juga bisa digunakan untuk wilayah yang jaringan listriknya kurang memadai atau ada kesenjangan kebutuhan listrik.
Tantangan Kebutuhan Daya Akibat Perkembangan Teknologi Digital
Transformasi digital sudah dimulai seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi baru seperti 5G, AI, Big data, cloud, dan IoT. Teknologi-teknologi tersebut juga membuka dan mewujudkan era digital yang serba terhubung dan cerdas. Perhatian pun disorotkan pada pengembangan 5G dan pusat data besar. Tantangan pun muncul di infrastruktur energi seiring dengan pembangunan 5G dan pusat data berskala besar. Beberapa tantangan tersebut mencakup peningkatan konsumsi energi, lamanya waktu konstruksi pembangunan, biaya operasi dan pemeliharaan yang tinggi.
Baca juga: Huawei Fokus Ciptakan Nilai Baru dengan Sinergikan Lima Bidang TIK
Liu Baochang, Deputi Direktur Departemen Energi Informasi, China Mobile Group Design Institute Co., Ltd, pun mengungkapkan pendapatnya. Pendapatnya tersebut berkaitan dengan tren dan wawasan pengembangan site power di era 5G.
“Kebutuhan daya untuk cakupan 5G tak bisa dipenuhi fasilitas site energy yang ada saat ini sehingga perlu reformasi dan inovasi. Digitalisasi, sistem daya 5G yang cerdas dan terintegrasi memungkinkan penyebaran jaringan 5G yang lebih cepat, terjangkau dan sederhana,” ucap Lio Baochang.
Solusi Huawei Mengatasi Tantangan
Huawei menggunakan arsitektur target network untuk memandu perencanaan konstruksi O&M dan pengoperasian infrastruktur daya digital. Hal ini memicu pengembangan ekonomi digital yang sangat cepat. Huawei mengajukan penerapan 5G tanpa meningkatkan OPEX yang berkaitan dengan site power. Selain itu Huawei bertujuan mengurangi biaya dari tiga aspek dan menggunakan sumber-sumber baru. Hal ini dijelaskan oleh Fang Liangzhou, Kepala Pemasaran Huawei Digital Power Product Line Huawei,
Fang Liangzhou, Kepala Pemasaran Huawei Digital Power Product Line Huawei, |
“Pada data center, Huawei mengajukan fasilitas data center generasi mendatang yang andal, simple, hijau dan cerdas. Penanganan masalah-masalah dilakukan fasilitas tersebut menggunakan inisiatif ‘empat rekonstruksi’. Masalah-masalah tersebut mencakup lamanya periode konstruksi data center, tingginya konsumsi daya dan O&M yang menantang,” lanjut Fang Liangzhou.
Zhou Taoyuan, Presiden Digital Power Product Line Huawei |
“Energi merupakan fondasi dunia digital dan bagian penting untuk meperkuat daya saing di era ekonomi digital. Seluruh industri harus sangat peduli pada pemanfaatan energi. Huawei mengintegrasikan teknologi daya tradisional dan digital untuk mendigitalisasi daya sehingga memungkinkan penggunaan ‘Bit to manage Watt’. Cara ini juga menghadirkan solusi daya digital yang simple, ramah lingkungan, cerdas dan andal. Solusi tersebut mampu menjawab tantangan yang dihadapi industri listrik tradisional,” ucap Zhou Taoyuan, Presiden Digital Power Product Line Huawei.
Solusi Huawei Digital Power dan Hybrid Power
Tantangan dari perkembangan teknologi digital juga dihadapi Indonesia, setiap stasiun transmisi pun mengonsumsi daya listtik. Kebutuhan daya listrik untuk TIK mengalami peningkatan hingga mencapai 2% dari total konsumsi daya global. Pada tahun 2030, konsumsi daya listrik ini diperkirakan mencapai 5%. Biaya konsumsi listrik menghabiskan 60% dari total biaya kepemilikan pusat data selama 10 tahun.
Huawei menghadirkan solusi Huawei digital powers untuk menghadirkan solusi pembangkit listrik ramah lingkungan dan pemanfaatan daya yang lebih efisien. Solusi ini tersedia untuk pasar global termasuk Indonesia. Huawei juga menyediakan solusi hybrid power untuk pasar Indonesia. Solusi ini menurungkan biaya operasional dan pemeliharaan di daerah-daerah yang tidak termasuk jaringan utama.
Baca juga: Peduli Lingkungan, Huawei Kurangi Pencemaran dan Manfaatkan Energi Terbarukan
Skenario menggunakan tenaga matahari, diesel dan jaringan listrik sesuai dengan perancangan solusi Huawei Hybrid Power. Solusi ini bisa memasok listrik bagi daerah yang tak dijangkau pembangkit listrik atau jaringan listriknya tak bisa diandalkan. Berbagai skenario kompleks dan yang berubah cepat seperti jaringan transport, jaringan akses dan BTS nirkabel bisa ditangani solusi ini.
“Algoritma dan solusi penyimpanan daya kami bisa membantu meningkatkan efisiensi pengoperasian generator diesel. Pengurangan total waktu pengoperasian ini bisa sampai 50%,” ucap Andy Ma, CEO Huawei Indonesia Carrier Business.