Percepatan Integrasi Digital ASEAN Berpotensi Tingkatkan PDB Sampai US$1T Percepatan Integrasi Digital ASEAN Berpotensi Tingkatkan PDB Sampai US$1T ~ Teknogav.com

Percepatan Integrasi Digital ASEAN Berpotensi Tingkatkan PDB Sampai US$1T


Teknogav.com – Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) dan Huawei Indonesia menyelenggarakan dialog interaktif pada Kamis 10 Desember 2020. Tema dialog tersebut adalah “Towards a more digitalized ASEAN: Shifting Currents, Opportunities, and Challenges in time of Pandemic”. Pada ajang tersebut dilakukan pertukaran pandangan dan gagasan antara akademisi, paker industri dan pembuat kebijakan. Pembahasan mencakup konektivitas digital ASEAN yang ada saat ini, tantangan dan potensinya untuk makin meningkatkan digitalisasi negara-negara di Asia Tenggara.

Sejumlah fitur terkemuka di kawasan regional turut hadir dalam panel diskusi tersebut. Berikut ini adalah beberapa di antara mereka:

  • Dr. Jayant Menon, Visiting Senior Fellow at Regional Economic Studies Programme of ISEAS - Yusof Ishak Institute Singapore & Former Lead Economist of ADB
  • Dr. Rizal Affandi Lukman, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia (RI),
  • Odo Manuhutu, Deputi Menteri Koordinator Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI
  • Sam Cheng Qingjun, Principal of Digital Transformation, Public & Government Affairs of Huawei

Baca juga: VMware Tekankan Empat Elemen Penting dalam Transformasi Digital

 Dr. Aladdin D. Rillo, Deputy Secretary-General for ASEAN Economic Community mengungkapkan bahwa ASEAN diharapkan dapat mempercepat perwujudan integrasi digital. Integrasi digital di Asia Tenggara berpotensi meningkatkan pendapatan domestik bruto (PDB) di negara-negara tersebut sampai USD1 triliun pada tahun 2025. Hal ini juga akan mendukung upaya pemulihan pascapandemi COVID-19 di kawasan regional.

“Saya melihat konektivitas dan transformasi digital sebagai prioritas utama, menjadi isu bersama yang saling terkait dan memengaruhi ekonomi semua sektor. Perwujudan hal ini membutuhkan pendekatan atau respon dan partisipasi dari multi-stakeholder, termasuk sektor swasta seperti Huawei,” ucap Aladdin D. Rillo.

Baca juga: Huawei Ungkap Lima Tren Prediksinya Pada Konferensi Transformasi Industri Digital 

Seluruh pemangku kepentingan yang mencakup negara, akademik dan sektor swasta seperti Huawei dibutuhkan kontribusinya bagi ASEAN. Kontribusi ini demi memenuhi sejumlah kebutuhan yang menjadi prioritas negara-negara di kawasan dan memastikan kelangsungan transformasi digital. Kebutuhan ini mencakup pengembangan keterampilan digital untuk medukung perwujudan tata kelola data digital, memperkuat keamanan siber dan meningkatkan konektivitas digital.

Pentingnya Transformasi Digital Bagi ASEAN


Pemenuhan sejumlah kebutuhan untuk transformasi digital dapat dilakukan dengan pertukaran data untuk memandu penyusunan kebijakan dan pelayanan publik. Selain itu juga membutuhkan penyediaan berbagai solusi digital untuk pembangunan resiliensi.
 
Peran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) makin mendasar dalam mengatasi COVID-19 dan membantu meringankan dampak buruknya. TIK diyakini berbagai industri di kawasan ASEAN dapat menjadi pendorong utama percepatan pemulihan pascapandemi. Konektivitas antar angota ASEAN pun diyakini makin kuat dengan adanya transformasi digital. Pemanfaatan teknologi digital akan makin baik untuk mendukung pertumbuhan bisnis, kepentingan pemerintah dan masyarakat di kawasan berpenduduk 650 juta jiwa.

Baca juga: Huawei Connect 2020 Paparkan Dukungan Transformasi Digital di Berbagai Lini

Dr. Dino Patti Djalal, Pendiri dan Ketua FPCII mengatakan bahwa konektivitas digital seiring dengan pandemi COVID-19 yang melanda dunia. Berdasarkan penelitian, negara-negara dengan infrastruktur konektivitas yang kuat bisa meminimalkan sampai setengah dari pengaruh pertumbuhan ekonomi yang disebabkan pandemi.

“Peningkatan literasi, akses dan infrastruktur digital perlu dilakukan terkait digitalisasi. Jika hal tersebut dilakukan dengan benar, sebenarnya kita dapat mewujudkan visi kesetaraan pendidikan. Regulasi yang selaras di antara 10 negara ASEAN merupakan hal yang paling penting. Apa pun visi kita dalam mendigitalkan ASEAN, regulasi selau menjadi tantangan utama. Jika tantangan dapat diatasi dengan baik, niscaya kita bisa membuat kemajuan yang pesat,” ucap Dr. Dino.

Jay Chen, Vice President Huawei Asia Pasifik pun meyakini hal yang selaras dengan Dr. Dino. Menurutnya peningkatan pengetahuan, teknologi dan data serta perwujudan integrasii digital akan mendukung negara-negara ASEAN. Dukungan ini dalam menyelaraskan usaha untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di kawasan. ASEAN pun makin solid dan berkesempatan menjadi kekuatan ekonomi yang sesungguhnya dan otonom di kancah perekonomian digital dunia. Huawei merupakan penyedia infrastruktur TIK yang berkomitmen menjalin kerja sama dengan para mitra di seluruh dunia demi mendukung ASEAN. Perwujudan komitmen ini dilakukan melalui inisiatif-inisiatif yang ditujukan untuk transformasi dan integrasi kawasan.

Share:

Related Posts:

Artikel Terkini