Baca juga: VMware Luncurkan Jajaran Solusi untuk Percepat Inovasi dan Transformasi Digital

“Riset ini mengungkap temuan bahwa di saat perusahaan-perusahaan di Asia Pasifik (APAC) dituntut untuk menyelaraskan bisnis dengan pihak global, hanya sedikit perusahaan di APAC yang memprioritaskan pengalaman pengguna. Alih-alih, mereka lebih fokus pada prioritas-prioritas yang berhubungan dengan karyawan. Prioritas-prioritas tersebut seperti cara meningkatkan kolaborasi dan merekrut SDM baru atau mempertahankan SDM yang ada.  Hal ini akan memberikan fondasi yang kokoh untuk menuntaskan perjalanan digital perusahaan,” ucap Cin Cin Go, Country Manager, VMware Indonesia.

Hasil “Successful Digital Transformation: Apps At The Ready”

Perusahaan-perusahaan yang telah sukses menekankan bahwa teknologi hanya merupakan salah satu komponen saja dalam mencapai keberhasilan. SDM merupakan kunci, yaitu para pemimpin perusahaan yang memahami mengenai software dan penyelarasan organisatoris perusahaan. Berikut ini adalah beberapa temuan dari riset  “Successful Digital Transformation: Apps At The Ready”.

• 94% responden menyatakan pentingnya melibatkan SDM yang memiliki skill teknis mumpuni untuk melakukan transformasi digital jika ingin berhasil melakukan inisiatif.
• 89% responden mengatakan bahwa organisasi dengan pemimpin yang berorientasi pada software ternyata lebih sukses
• 88% responden meyakini keselarasan antar setiap stakeholder yang terlibat proses pengembangan aplikasi menjadi garda terdepan mencapai keberhasilan transformasi digital perusahaan.

Temuan-temuan tersebut menunjukkan pentingnya SDM yang kompeten, peran pemimpin dan keselarasan tim. Selain temuan mengenai hal-hal yang penting, riset ini juga menunjukkan hambatan-hambatan yang dihadapi dalam proses transformasi digital. Berikut ini adalah hambatan-hambatan tersebut, terlepas dari skala bisnis mereka.

• 97% responden merasakan keberhasilan dalam upaya transformasi digital, baik skala besar maupun kecil. Tetapi hanya 90% yang merasakan hal-hal yang menghambat upaya mereka dalam transportasi digital. Berikut ini adalah tiga hal yang menghambat pelaksanaan transformasi digital di perusahaan-perusahaan di APAC.
  

• 32% responden menyatakan terlalu banyak persyaratan yang harus dipenuhi berkaitan dengan keamanan dan regulasi. Angka tersebut 5% lebih tinggi dari rata-rata global
• 27% responden mengaku bahwa aplikasi tak bisa terintegrasi dengan sistem yang ada atau sistem legacy secara sempurna
• 27% responden mengatakan bahwa terlalu banyak platform justru memperumit proses transformasi digital itu sendiri 

Perbandingan persentase antara perusahaan yang pertumbuhannya di atas 5% dan perusahaan yang pertumbuhannya di bawah 5%, serta tujuh manfaat modernisasi aplikasi

Penelitian VMware juga membandingkan pengembangan inovasi antara perusahaan dengan pertumbuhan di atas 5% dan perusahaan dengan pertumbuhan di bawah 5%. Terdapat adanya kesamaan mengenai waktu yang diperlukan tim TI perusahaan dalam hal pemeliharaan. Persentase pengambil kebijakan TI dan pengembang aplikasi yang menyatakan hal tersebut di perusahaan yang pertumbuhannya tinggi maupun rendah sama-sama 39%.

Kedua kategori perusahaan tersebut pun sama-sama mengucurkan dana untuk inovasi. Persentase perusahaan yang pertumbuhannya lebih tinggi ternyata lebih banyak, yaitu 49%, sedangkan perusahaan yang pertumbuhannya lebih rendah hanya 44%. Sementara itu perbandingan untuk kegesitan dalam proses pengembangan aplikasi adalah 58% dan 46%.

Baca juga: Solusi VMware Terus Optimalkan Mobilitas dan Akselerasi Transformasi Digital Bisnis

Penelitian VMware tersebut disusun berdasarkan survei terhadap 5.000 pengambil kebijakan bisnis, bidang TI dan pengembangan aplikasi. Mereka berasal dari perusahaan-perusahaan berskala menengah sampai besar di 17 negara di seluruh dunia. Jumlah responden yang berlokasi di Asia Pasifik mencakup 1.650 responden. Periode survei adalah selama bulan Maret dan April 2020 dan dilakukan oleh Vanson Bourne. Informasi mengenai penelitian ini juga bisa dilhat di tautan ini.