
1. Pemakaian bahan semikonduktor generasi ketiga

Beberapa tahun terakhir, terjadi terobosan dalam pertumbuhan bahan dan fabrikasi perangkat yang mengurangi biaya bahan semikonduktor generasi ketiga tersebut. Hal ini memungkinkan penggunaan bahan semikonduktor generasi ketiga ke bidang yang lebih luas. Penerapan tersebut mencakup inverter mobil berbasis SiC dan pengisi daya berbasis GaN. Lima tahun mendatang bahan ini akan digunakan di stasiun pangkalan 5G, kendaraan dengan energi baru, pembangkit listrik dan pusat data.
Baca juga: Huawei Tawarkan Solusi Listrik yang Efisien dan Ramah Lingkungan
2. Prioritas utama Era ‘Pascasupremasi-kuantum’ adalah koreksi kesalahan kuantum dan utilitas praktis komputasi kuantum

Penyelarasan misi di era ‘pascasupremasi-kuantum’ harus dilakukan di seluruh industri melalui inovasi kolaboratif. Langkah ini untuk mengatasi masalah ilmiah dan teknik kritis, serta membuka jalan koreksi kesalahan kuantum dan utilitas praktis.
Baca juga: Riset VMware Ungkap Pentingnya Aplikasi-aplikasi Modern untuk Keberhasilan Transformasi Digital
3. Bahan berbasis karbon memicu perkembangan alat elektronik fleksibel

Selama beberapa tahun ini bahan berbasis karbon berkembang dengan inovatif sehingga kemampuan elektronik fleksibel meningkat. Kinerja elektronik fleksibel tetap stabil walau dibengkokkan, dilipat dan diregangkan, sehingga banyak diadopsi perangkat wearable, skin elektronik dan layar fleksibel. Kini tabung nano karbon dipakai untuk membuat IC skala besar yang berkinerja lebih baik dibandingkan rangkaian berbasis silikon berukuran sama. Elektronik fleksibel menggunakan bahan berbasis karbon seperti Graphene pun mulai diproduksi dalam skala besar.
4. Penelitian dan pengembangan obat-obatan dan vaksin menggunakan AI

Baca juga: Lawan Covid-19, Huawei Cloud Gratiskan Solusi Berbasis AI dan Cloud
Teknologi AI bisa diandalkan untuk mengelompokkan senyawa, mengumpulkan model penyakit, identifikasi target, penemuan senyawa penuntun dan optimasi obat penuntun. Proses yang harus dilakukan secara berulang ini menjadi lebih efisien menggunakan AI. Masyarakat pun bisa mendapatkan perawatan medis dan obat-obatan lebih baik dengan cepat.
5. Antarmuka komputer-otak

Di masa mendatang antarmuka komputer dengan otak sangat penting untuk mendukung interaksi manusia dengan mesin. Antarmuka tersebut akan membentuk kecerdasan kolaboratif antara manusia dan mesin dengan membuka jalur komunikasi langsung antara otak dan perangkat eksternal. Teknologi tersebut akan memicu rekayasa saraf yang menganalisis cara otak manusia berkerja pada dimensi lebih tinggi.
Baca juga: Rilis Laporan GIV, Ini 10 Tren Tahun 2025 Prediksi Huawei
Antarmuka komputer otak tersebut akan mengambil, mengalisis dan menerjemahkan sinyal otak untuk mengendalikan mesin. Pasien bisa mengendalikan tangan robot lebih baik menggunakan antarmuka komputer-otak ini.
6. Pemrosesan data menjadi independen dan berkembang secara mandiri

Optimasi otomatis sistem manajemen data berbasis AI menjadi pilihan terbaik dan diadopsi dalam berbagai bidang. AI dan machine learning (ML) akan diadopsi di berbagai bidang seperti deteksi anomali, pemodelan, pengaturan parameter sumber daya, dan lain-lain. Penerapan ini akan menghemat biaya komputasi, pemrosesan, penyimpanan sehingga akan segera tersedia sistem pengelolaan data otonom yang berkembang mandiri.
Baca juga: Amazon DevOps Guru, Otomatis Deteksi Masalah Operasional pada Aplikasi
7. Teknologi cloud-native membentuk kembali sistem TI

Arsitektur cloud-native disertai dengan distribusi beban kerja, skalabilitas dan fleksiblitas yang dapat mengatasi panjangnya siklus pengembangan perangkat lunak. Solusi tersebut memungkinkan perusahaan memanfaatkan dan mengelola sumber daya cloud computing lebih efektif, serta fokus dalam membuat aplikasi baru.
Di masa mendatang, chip, platform, aplikasi dan komputer akan beralih ke cloud-native. Contoh manfaat cloud native adalah pemisahan banyak lapisan komponen infrastruktur seperti jaringan, server dan sistem operasi, penghematan biaya dan lain-lain.
Baca juga: Red Hat OpenShift Gunakan Pendekatan Cloud-Native Sambil Pertahankan Aplikasi Tradisional
8. Teknologi data intelligence mendukung pertanian
Teknologi digital generasi baru seperti AI, cloud computing, IoT diterapkan pada industri pertanian mulai dari produksi sampai retail. Data lahan pertanian bisa diperoleh secara real-time menggunakan sensor generasi baru. Analitik big data dan AI mempercepat pemrosesan data pertanian dalam jumlah besar.
Praktisi pertanian dapat memantau tanaman, menerapkan budi daya yang akurat dan mengalokasikan sumber daya lingkungan sesuai kebutuhan. Teknologi 5G, blockchain dan IoT pun dimanfaatkan untuk melacak dan mengendalikan distribusi produk. Pertanian tak lagi bergantung sepenuhnya pada kondisi alam berkat adanya analisis data yang cerdas.
Baca juga:
AWS Paparkan Contoh-contoh Penerapan Machine Learning Pada Transformasi Digital
9. Penerapan kecerdasan industri pada penerapan berskala industri

Kecerdasan industri selama ini digunakan untuk memenuhi sebagian persyaratan saja karena penerapannya mahal dan rumit. Data pada sisi pemasok dibatasi dan ekosistemnya belum siap. Pandemi COVID-19 memberikan lompatan pada teknologi digital yang menyebar begitu cepat.
Lebih banyak investasi disuntikkan pada pembuatan infrastuktur baru. Faktor tersebut memberikan lompatan pada kecerdasan industri dari penerapan satu titik ke penerapan berskala industri. Biasanya hal ini terjadi pada industri manufaktur yang sudah memiliki sistem TI yang matang. Industri tersebut mencakup otomotif, elektronik konsumer, pakaian berkualitas tinggi, baja, semen, dan kimia. Kecerdasan buatan diterapkan di berbagai hal dan membantu pengambilan keputusan di industri tersebut. Hal ini berdampak pada skala besar, diterampkan pada rantai pasokan, produksi, pengelolaan aset, logistik dan penjualan.
Baca juga: Tips Kaspersky Amankan Sistem Kendali Industri dari Serangan Siber
10. Pusat Operasi Kecerdasan menjadi keharusan bagi perkotaan

Sepuluh tahun lalu inisiatif smart city diluncurkan pertama kali dan mengalami peningkatan signifikan dalam penataan kota melalui teknologi digital. Sejumlah smart city pun menghadapi tantangan berkenaan dengan pandemi COVID-19. Pusat operasi pintar pun banyak diterapkan untuk memaksimalkan penggunaan sumber daya data dan mempromosikan layanan publik dan penataan secara real-time.
Seiring makin matangnya AIoT dan diterapkan secara luas, serta peningkatan teknologi komputasi, maka pusat operasi pun makin pintar. Pusat operasi cerdas merupakan infrastruktur kota dan menganggap setiap kota sebagai sistem terpadu, serta memberikan kemampuan layanan di seluruh kota.
Baca juga: Inovasi Teknologi AI dan IoT Dukung Ekosistem Smart City Qlue
Harapannya terobosan-terobosan tersebut akan mempercepat dan memberi dampak ekonomi untuk semua sektor dan masyarakat secara menyeluruh.
“Teknologi telah memainkan peran penting dalam memerangi pandemi sejak awal tahun lalu, dan akan terus membentuk kembali masyarakat dan industri. Hal ini dilakukan melalui model produksi yang inovatif dan layanan cerdas. Kami berharap dapat bekerja sama dengan akademisi dan pelaku industri untuk mempercepat eksplorasi batasan- batasan penelitian. Tujuannya adalah untuk dapat membuat teknologi yang lebih mudah diakses berbagai macam bisnis dan menghadapi tantangan akibat pandemi bersama-sama. Langkah ekonomi digital pun bisa dipercepat," ucap Jeff Zhang, Head of Alibaba DAMO Academy and President of Alibaba Cloud Intelligence.