Teknogav,com – Institute for Developments of Economics and Finance (INDEF) mengungkap bahwa persentase produk impor di e-commerce mencapai 90%. Banyaknya produk impor di e-commerce Indonesia ini memicu kekhawatiran pemerintah akan terancamnya UMKM Indonesia. Apalagi UMKM lokal Indonesia juga berjualan di platform tersebut, sementara harga yang ditawarkan produk impor bisa lebih murah. Ongkos kirim yang diterapkan pun tak jauh berbeda dengan membeli dari pedagang lokal, bahkan bisa lebih murah. Niagahoster, penyedia layanan web-hosting yang membantu UMKM go online, menekankan pentingnya memperkuat branding digital agar dapat bersaing dengan produk impor.
Dominasi produk impor berusaha ditekan pemerintah dengan mengeluarkan berbagai kebijakan seperti menurunkan batas nilai pembebasan bea masuk. Pemerintah juga menggandeng e-commerce dan memprakarsai Gerakan Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI). Niagahoster menilai upaya-upaya pemerintah tersebut pun harus didukung kemauan dan proaktif UMKM untuk terus berkembang dan beradaptasi dengan tantangan.
Baca juga: Niagahoster Bersinergi dengan Pemerintah Dukung UMKM Go Online
Pentingnya Branding Bagi UMKM
Ayunda Zikrina, Head of Brand & Market Development Niagahoster mengatakan bahwa UMKM menghadapi masalah kurangnya inovasi dan digitalisasi. Kedua hal tersebut diprioritaskan Niagahoster dalam meningkatkan daya saing UMKM Indonesia.
kondisi UMKM di Indonesia |
Data Kementerian Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah (KUKM) tahun 2018 menunjukkan bahwa jumlah total UMKM ada 4,2 juta. Sebanyak 98,68% dari total jumlah UMKM tersebut merupakan usaha berskala mikro. Usaha mikro ini berkontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja dan pendapatan domestik bruto (PDB) yang cukup tinggi.
Kesulitan yang dihadapi usaha mikro adalah dalam hal inovasi dan branding karena lebih mengandalkan peluang pasar, tren dan dinamika pasar. Cepatnya perubahan hal-hal yang diandalkan tersebut mempersulit konsistensi branding. Berdasarkan data DesignRush yang dimuat Forbes, konsistensi branding di semua platform akan menaikkan pendapatan hingga 23%.
Kebanyakan pelaku usaha mikro memiliki mindset untuk berjualan jangka pendek, yang mementingkan untung besar dalam sekali waktu. Hal tersebut penting, tetapi butuh branding untuk membangun bisnis jangka panjang dan menghadapi gempuran produk impor,
Baca juga: Brand Marketing Con. By Niagahoster Siap Berbagi Tips Keberhasilan Bisnis
"Branding ini dimulai dari membangun identitas, membuat merek dikenal, dan menjadi top of mind dari masyarakat luas,” ucap Ayunda.
Inovasi dan branding untuk meningkatkan daya saing (sumber: Niagahoster) |
Demi meningkatkan daya saing di pasar, UMKM membutuhkan branding yang memuat nilai jual dan kelebihan produk. UMKM bisa melakukan branding dengan memperkenalkan mereknya melalui logo, warna, kelebihan, maupun promo-promo menarik.
Go Online Sebagai Langkah Digital Branding
Pandemi membatasi ruang gerak masyarakat secara fisik, sehingga banyak kegiatan beralih ke digital. Hal ini bisa dimanfaatkan para pelaku UMKM untuk melakukan branding secara digital. Data Niagahoster menunjukkan peningkatan jumlah bisnis yang go online melalui website. Pada awal pandemi memasuki Indonesia, yaitu kuartal kedua tahun 2020, peningkatan bisnis yang go online melalui website sebesar 18,99%. Digitalisasi juga memberikan kesempatan bagi UMKM untuk memperluas jangkauan pasar.
Data penambahan jumlah klien Niagahoster (Sumber: Niagahoster) |
Digital branding memperkuat kehadiran brand di dunia maya, sehingga pemilik UMKM harus yakin memanfaatkan platform-platform digital beserta fitur-fiturnya. Manfaatkan platform digital untuk bercerita mengenai ciri khas dan kelebihan dari brand yang dimiliki dengan jangkauan seluas mungkin. Jika produk-produk UMKM dapat mendominasi dunia maya, maka dapat menanggulangi pemasaran produk impor yang rata-rata dilakukan secara digital.
Ayunda mengungkapkan bahwa go online dapat dilakukan secepatnya, mulai dari platform paling sederhana seperti WhatsApp dan e-commerce. Jika UMKM sudah memiliki pelanggan setia, maka dapat melangkah untuk beriklan di platform semacam media sosial dan membuat website sederhana. Visibilitas kedua hal tersebut tinggi dan merupakan investasi jangka panjang yang baik bagi brand. Bagusnya pengelolaan laman digital suatu brand akan memberikan kredibilitas dan daya saing pada brand tersebut.
langkah digital branding (sumber: Niagahoster) |
Program Pengembangan UMKM dari Niagahoster
Niagahoster memiliki program Etalase Digital untuk mengembangkan UMKM sehingga meningkatkan daya saing mereka di dunia maya. Etalase Digital merupakan program pelatihan yang digelar selama seminggu. Harapannya, program ini memudahkan pemilik UMKM membuat dan mengembangkan website untuk kebutuhan digital branding. Materi yang dibahas pada program tersebut mencakup pembuatan website, pengisian konten, sampai digital marketing. Total alumni program Etalase Digital saat ini sudah mencapai 59 orang pemilik UMKM.
Baca juga: Niagahoster Tawarkan Solusi Audit Your Site untuk Maksimalkan Aset Digital