Teknogav.com – Pandemi COVID-19 yang melanda dunia telah mempengaruhi kehidupan manusia dari berbagai kalangan. Tantangan demi tantangan dihadapi oleh semua orang, mereka harus berjuang untuk tetap bertahan dan bangkit dari kesulitan yang dihadapi. Kisah para sosok pekerja yang berjuang selama pandemi pun menjadi inspirasi menarik bagi masyarakat untuk tak mudah menyerah. Canon melalui PT Datascrip yang merupakan distributor tunggal produk-produk pencitraan digitalnya di Indonesia pun menuangkan kisah tersebut dalam serial dokumenter.
Serial dokumenter ini merupakan garapan Reyhan Aliy yang merupakan salah satu EOS Creator Indonesia. Reyhan merupakan seorang fotografer dan videografer profesional sekaligus pendiri Carito Films Creative House.Judul serial dokumenter ini adalah ‘Carry On – Stories in the Time of Corona’. Kisah pada serial ini bercerita mengenai kondisi para pekerja di sekitar kita dengan segala ciri khas tokoh di dalamnya. Pada kisah tersebut terdapat hikmah mengenai cara para pekerja tersebut tetap bertahan menghadapi pandemi. Harapannya dokumenter dengan penggambaran biografi ini dapat memotivasi dan menginspirasi para penontonnya.
Baca juga: Canon EOS C70, Kamera Sinema yang Ringkas
Serial dokumenter ini terdiri dari enam episode yang masing-masing episode mengangkat latar belakang profesi dan kisah hidup yang berbeda. Berikut ini adalah masing-masing kisah di setiap episode:
1. Bulanan Jadi Harian
Episode pertama ini berkisah mengenai sosok bernama Hidayat yang merupakan mantan pegawai perusahaan percetakan. Hidayat mengalami pemutusan hubungan kerja karena perusahaannya terus merugi. Kendati diberhentikan, Hidayat tak berputus asa, dia tetap berjuang dan berusaha memenuhi kebutuhan keluarganya. Perjuangannya mulai dari bekerja sebagai kuli serabutan sampai sopir ojek online.
2. Geladi dari Kamar
Episode kedua ini berkisah tentang Muhammad Afrizal, seorang aktor teater yang tak lagi dapat manggung saat pandemi COVID-19 melanda. Dia pun harus berpikir untuk mencari penghasilan demi memenuhi kebutuhannya. Hobi dan keuangannya sama-sama mengalami kesurutan, tak ada katarsis maupun opsi. Canon Indonesia berusaha mengapresiasi pelaku kesenian pada episode ini.
3. Guru Selamanya
episode 3: Guru Selamanya |
Baca juga: EOS Webcam Utility, Dukung Konferensi Video dengan Kamera Canon
4. Perawat Sejak Pikiran
Episode keempat ini menceritakan kisah Minola Rivai, seorang ibu dua anak yang berprofesi sebagai perawat untuk pasien rawat rumah. Perawat yang biasa dipanggil Mimi ini juga melayani pengetesan rapid-antigen. Selama pandemi COVID-19, Mimi mengalami dilema antara mengabdi sebagai perawat atau keluarga sendiri.
Pada episode ini juga ada pengalaman unik para pasian positif COVID-19 yang dirawat Mimi sampai sehat kembali. Canon Indonesia memberikan apresiasi bagi seluruh tenaga kesehatan yang berjuang demi kemanusiaan melalui episode ini.
5. Jadi Ayah Sepenuhnya
Episode kelima ini berkisah mengenai Muhammad Hamidun yang biasa dipanggil Dudun. Profesi Dudung adalah seorang fotografer pernikahan yang baru saja dikaruniai seorang anak. Seiring dilarangnya penyelenggaraan acara resepsi pernikahan saat pandemi COVID-19, orderan pun turut menghilang. Sebagai ayah baru, dia pun menjadi penjual produk makanan demi dapat bertahan hidup bersama istrinya.
6. Goyang Tulang Punggung
Episode keenam ini berkisah mengenai Nia Izzati, penyanyi dangdut yang juga merupakan ibu dua anak. Dia harus berjuang memenuhi kebutuhan sehari-hari diri dan anaknya tanpa didampingi suami. Profesinya terpaksa terhenti ketika pandemi COVID-19 melanda karena sepinya permintaan untuk tampil. Dia pun berusaha mencari pendapatan dengan menjalani berbagai pekerjaan, seperti menjadi sopir, pelayan café sampai kurir jualan online. Pada episode ini Canon Indonesia mengapresiasi seluruh ibu yang merangkap sebagai keluarga dalam memperjuangkan menghidupi anak-anaknya.
Baca juga: Fitur-fitur Unggulan Kamera Mirrorless Full-Frame Canon EOS R5 dan EOS R6
“Tidak mudah mengangkat tema kehidupan ini karena banyak kisah pilu yang diceritakan. Kami melihat kondisi ini menjadi satu titik balik bagi semua orang untuk bisa bangkit dari semua keterbatasan. Ini karena pandemi dirasakan oleh semua orang, tidak memandang dari tingkat sosial, gender dan usia. Kami harap film seri dokumenter ini dapat menginspirasi dan menyampaikan pesan kepada penonton di Indonesia untuk tetap bangkit,” ucap Monica Aryasetiawan, Canon Business Unit Director PT Datascrip.
Produksi seri dokumenter ini tentu saja seluruhnya menggunakan perangkat kamera Canon. Kamera tersebut adalah EOS R6, yaitu kamera mirrorless full-frame dengan fitur dan teknologi mutakhir yang mendukung perekaman video berkualitas tinggi.