Teknogav.com – Transporta adalah perusahaan rintisan di bidang manajemen transportasi yang memiliki kantor pusat di Indonesia. Layanan Transporta membantu perusahaan truk memaksimalkan kecepatan operasi harian dan utilitas truk, serta profitabilitas menggunakan platform cloud terpusat. Demi meningkatkan daya saing pelaku usaha distribusi barang di Indonesia, Transporta pun berkolaborasi dengan Operator Logistik Indonesia (OLI). Kemitraan ini sesuai dengan visi transporta untuk menjadi platform digital yang menhubungkan solusi transportasi end-to-end dan merevolusi industri transportasi.
Peresmian kolaborasi antara Transporta dan OLI dilakukan dengan penandatanganan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) kedua belah pihak. Penandatanganan tersebut dilakukan pada Jumat, 17 Desember 2021 di acara Kopdar Logistik 2021.Baca juga: Ritase Tawarkan Solusi Logistik B2B Mengandalkan Teknologi Cloud AWS
penandatanganan nota kesepahaman antara Transporta dan OLI |
Ema Hartono, Co-founder dan COO Transporta mengungkapkan bahwa digitalisasi adalah hal yang tak bisa dihindari para pelaku industri. Kemajuan teknologi saat ini memicu pebisnis untuk melakukan transformasi bisnis ke sektor digital demi meningkatkan daya saing dengan memperluas pasar. Pademi COVID-19 turut memperbesar peluang sektor logistik di Indonesia karena pembatasan dalam mencegah penyebaran penyakit mengubah kebiasaan masyarakat. Kini masyarakat beralih ke berbelanja online sehingga membutuhkan sektor logistik untuk pengiriman barang.
“Kolaborasi ini juga mewakili visi Transporta dalam mendorong efisiensi manajemen transportasi berbasis digital di Indonesia. Saat ini, Transporta juga sedang membangun jaringan usaha, salah satunya melalui kerja sama dengan OLI yang anggotanya banyak di Indonesia. Kami yakin kombinasi antara literasi digital yang sedang kami jalankan dengan jejaring yang luas memberikan economic multiplier effect. Ini akan menjadi suatu konsep economic sharing yang memberikan dampak bagi seluruh pelaku industri logistik di Indonesia,” ucap Emma.
Baca juga: Platform SaaS Quincus Dukung Logistik Berbagai Sektor Usaha
Hal senada pun dinyatakan Bayu Tranggono, Ketua Umum OLI. Menurutnya kebutuhan digitalisasi sektor logistik di Indonesia merupakan aspek krusial dalam meningkatkan skalabilitas para pelaku usaha. Ini karena pelaku usaha logistik kecil dan menengah di Indonesia masih melakukan operasi bisnisnya secara manual. Sekitar 85% anggota komunitas OLI juga masih melakukan pencatatan secara manual, baik dalam hal pemesanan, pelacakan sampai pembayaran.
Data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menunjukkan bahwa jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 202 juta. Nilai ekonomi digital ini mencapai USD45 miliar atau setara Rp632 triliun. Perkiraannya angka tersebut akan terus meningkat sampai Rp1.700 triliun pada tahun 2025. Data ini menunjukkan Indonesia akan menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Asia Tenggara. Sejak pandemi melanda, arus barang pun terus meningkat sampai 40% pada 2021 ini.
Baca juga: Solusi Lynx Dukung Distribusi Makanan dan Vaksin Tetap Aman
Harapannya kolaborasi antara Transporta dan OLI dapat mengatasi tantangan bisnis, temasuk mahalnya biaya logistik. Pemanfaatan teknologi dan otomatisasi dapat meningkatkan efisiensi biaya logistik, sehingga diharapkan dapat menghasilkan efek domino pada daya beli masyarakat. Program pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi pun dapat dipercepat.
“Kami senang bisa berkolaborasi dengan Transporta. Hal ini menunjukan tekad kami untuk mengoptimalkan teknologi karena memang digitalisasi ini sudah menjadi kebutuhan. Intervensi digital ini krusial dalam proses otomatisasi karena tentu akan meningkatkan akuntabilitas dan efisiensi secara operasional,” tutup Bayu.