Teknogav.com – Huawei menyelenggarakan seminar bertajuk Women in Tech: Tech for her, Tech with Her, Tech by Her di Bandung, Jawa Barat. Tujuan seminar tersebut adalah untuk mendukung peran perempuan dalam teknologi, khususnya dalam industri Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Penyelenggaraan seminar ini menegaskan komitmen Huawei dalam mendorong sinergi ekosistem untuk mengurangi kesenjangan gender dan pemberdayaan perempuan Indonesia.
Seminar Women in Tech ini digelar Huawei berkolaborasi dengan beberapa pihak, yaitu sebagai berikut:
- Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia (KPPPA RI)
- Badan Siber dan Sandi Negara Republik Indonesia (BSSN)
- Telkom University sebagai tuan rumah
Penyelenggaraan seminar ini juga dilakukan untuk memeriahkan perayaan Dies Natalis Telkom University ke-32. Harapannya seminar ini dapat mendorong penyediaan TIK bagi perempuan dan pemanfaatan teknologi untuk beberapa tujuan berikut ini:
- Peningkatan kesejahteraan perempuan
- Memicu partisipasi perempuan dalam industri teknologi
- Peningkatan kapasitas perempuan
- Persiapan pemimpin-pemimpin perempuan untuk tampil di berbagai institusi dan organisasi berbasis teknologi.
Prof. Adiwijaya, Rektor Telkom University mengapresiasi kolaborasi dengan Huawei Indonesia yang terjalin erat selama beberapa tahun terakhir. Penyelenggaraan talkshow diharapkan dapat mewadahi mahasiswa-mahasiswi Telkom University dalam mendapatkan inspirasi yang memotivasi untuk berperan aktif mengembangkan teknologi masa depan.
Baca juga: Huawei Gelar Digital Talent Summit sebagai Bagian Acara Konferensi UNESCO
“Terima kasih kepada Huawei Indonesia atas terselenggaranya acara ini. Ini adalah salah satu dari banyak kolaborasi yang telah kami lakukan bersama. Diharapkan kolaborasi ini tidak hanya memberikan manfaat bagi Telkom University dan Huawei, tapi juga bangsa Indonesia. Semoga apa yang disampaikan melalui kegiatan hari ini dapat memberikan manfaat untuk kita semua” ucap Prof. Adiwijaya.
Peran Perempuan dalam Kewirausahaan
Hal senada pun disampaikan Lenny N. Rosalin, S.E, M.Sc, M.Fin, Deputi Bidang Kesetaraan Gender, KPPA RI. Menurutnya, kolaborasi multi-stakeholder untuk mewujudkan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan merupakan hal yang penting. Hal tersebut merupakan isu sentral yang diusung dalam Presidensi Indonesia pada G20 Ministerial Conference on Women’s Empowerment. Isu tersebut adalah “care economy” pasca-pandemi, menutup kesenjangan gender digital, dan kewirausahaan perempuan.
Lenny N. Rosalin, S.E, M.Sc, M.Fin, Deputi Bidang Kesetaraan Gender, KPPA RI |
Inisiatif gerakan Women in Tech ini merupakan kolaborasi penting dan nyata agar pemerintah Indonesia mendapat dukungan dari berbagai pemangku kepentingan. Telkom University merupakan pemangku kepentingan yang mewakili pendidikan tinggi sebagai center of excellence dalam pengembangan talenta digital. Sementara itu Huawei merupakan perwakilan dari industri. Seluruh pemangku kepentingan tersebut bersama-sama mendukung perempuan Indonesia untuk meningkatkan kapasitas dan partisipasi di berbagai aspek kehidupan dan kerja.
Baca juga: Sambut Hari Kartini, Shopee Ajak Perempuan Ekspresikan Diri dengan Kreasi
“Harapannya, Perempuan Indonesia dapat berkontribusi lebih besar dan aktif dalam penguatan ekonomi digital sekaligus mewujudkan kesetaraan gender digital. Saya berharap inisiatif ini menginspirasi gerakan yang lebih masif dan melibatkan segenap pemangku kepentingan. Kita perlu menyatukan gerak langkah serta arah dalam rangka percepatan transformasi digital untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Hal ini mencakup upaya mencetak manusia Indonesia yang unggul, beradab dan memiliki penguasaan di bidang sains dan teknologi,” ucap Lenny N. Rosalin, S.E, M.Sc,M. Fin.
Data Pemerintah Indonesia menunjukkan bahwa perempuan berperan dalam menopang ekonomi Indonesia melalui kewirausahaan. Lebih dari 50% pemilik kewirausahaan adalah perempuan. Sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah sendiri telah menyumbang sampai 60% Produk Domestik Bruto Indonesia.
Peluang bagi Perempuan di Bidang Keamanan Siber
Asri Setyowati, S.SI, M.M., Koordinator Kelompok Kebijakan Standarisasi dan Pemantauan SDM Keamanan Siber dan Sandi Negara, BSSN mengungkapkan adanya peluang. Ditegaskan bahwa ada peluang besar bagi perempuan di bidang TIK, khususnya keamanan siber. Berdasarkan data Cybersecurity Ventures, bidang tersebut membuka 3,5 juta pekerjaan baru sampai tahun 2021. Jumlah tersebut naik 3,5 kali lipat dari 1 juta posisi baru secara global dalam waktu 8 tahun sejak tahun 2013.
“Women in Tech yang digagas Huawei membawa pesan penting bahwa perempuan dan anak perempuan Indonesia harus memanfaatkan peluang besar ini. Ini kesempatan emas untuk menegakkan kesetaraan gender dan meningkatkan kontribusi perempuan terhadap ekonomi digital. Upaya ini melalui peningkatan kompetensi dan kemampuan perempuan di ranah siber selain penguasaan teknis operasional dan profesional di bidang siber. Saya berharap Perempuan Indonesia dapat mengambil bagian dalam percepatan pemulihan ekonomi digital pasca-pandemi di tengah perkembangan teknologi dan ekonomi digital,” ucap Asri Setyowati.
BSSN telah menginiasi gerakan Indonesian Women in Cybersecurity bersama berbagai pemangku kepentingan termasuk Huawei sejak tahun lalu. Tujuan inisiasi ini adalah untuk mendukung kesetaraan gender di sektor teknologi dan memperkuat kemandirian perempuan. Inisasi ini juga membuka peluang bagi perempuan untuk memegang peran utama dalam revolusi teknologi.
Dukungan Huawei bagi Perempuan
Yenty Joman, Director of Government Affairs, Huawei Indonesia mengungkapkan bahwa Huawei meyakini wanita akan melandasi industri teknologi. Berbagai peluang di seluruh dunia akan terbuka dengan meningkatkan partisipasi dan pemberdayaan perempuan. Upaya tersebut juga akan memajukan teknologi dan bisnis baru ke dunia.
Baca juga: Huawei Tegaskan Dukungan terhadap Perempuan di Ajang Kartini Digital 2023
Huawei berkomitmen membantu wanita berbakat terlibat dalam teknologi dan memberikan lebih banyak peluang dan platform bagi wanita. Komitmen ini bertujuan untuk mengasah potensi wanita dan menghadirkan kesejahteraan dan keadilan di masa depan. Kegiatan Women in Tech merupakan bagian dari program 100 ribu digital talent yang berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan. Beberapa pemangku kepentingan tersebut mencakup Kantor Staff Presiden, Kemendikbudristek, KPPA, BSSN, Kemnaker, Kemenparekraf, Perguruan tinggi, asosiasi, dan komunitas. Program ini bertujuan untuk mendorong dan memberdayakan lebih banyak perempuan digital Indonesia secara bersama-sama. Harapannya mereka dapat berkontribusi dalam mempersiapkan Indonesia Emas 2045.
Ajang Women in Tech ini pun diapresiasi Dr. Dida Diah Damajanti, S.T., M.Eng. Sc, Wakil Rektor Bidang Admisi, Kemahasiswaan dan Alumni, Telkom University, Menurutnya seminar tersebut selaras dengan visi universitas menjadi research and entrepreneurial university.
Baca juga: Dukung Karir Cemerlang, Sampoerna University Gelar Bright Future Festival 2021
“Kombinasi riset bagi kemajuan IPTEK dan kewirausahaan akan menjadi roda ganda bagi percepatan pemberdayaan perempuan untuk menutup kesenjangan gender digital dan mendorong kontribusi Perempuan Indonesia dalam ekonomi digital nasional. Kami berharap sinergi Kementerian PPA, BSSN, Huawei dan Telkom University menjadi momentum kebangkitan Perempuan Indonesia dalam teknologi ke depannya,” ucap Dr. Dida Diah Damajanti, S.T., M.Eng. Sc.
Serah terima penghargaanoleh Prof. Adiwijaya, Rektor Telkom University dan Yenty Joman, Director of Government Affairs, Huawei Indonesia |
Telkom University uga menganugerahkan penghargaan bagi Huawei sebagai Best Collaboration Partner of the Year dalam ajang Tel-U Award 2022. Penghargaan ini merupakan apresiasi Telkom University kepada Huawei Indonesia sebagai mitra kolaborasi. Huawei dinilai telah berperan aktif dalam mengembangkan ekosistem TIK lokal. Serah terima penghargaan tersebut dilakukan oleh Prof. Adiwijaya, Rektor Telkom University dan Yenty Joman, Director of Government Affairs, Huawei Indonesia.