Review Vermouth Audio Studio Monitor oleh Marcin Olszewski Review Vermouth Audio Studio Monitor oleh Marcin Olszewski ~ Teknogav.com

Review Vermouth Audio Studio Monitor oleh Marcin Olszewski

Sumber: Sound Rebels

Teknogav.com - Vermouth Audio Studio Monitor adalah speaker premium yang cocok digunakan bagi para profesional dan studio rekaman. Speaker ini ditujukan untuk segmen Professional Audio dan Home Audio. Kepopuleran speaker asal Bali ini sampai ke mancanegara. Situs khusus audio asal Polandia, yaitu Sound Rebels pun buka-bukaan saat mereview Vermouth Audio Studio Monitor ini. Demi memberikan penilaian yang berimbang, dua reviewer mereka, yaitu Marcin Olszewski dan Jacek Pazio memaparkan hasil review mereka secara terpisah.

Marcin Olszewski berpendapat bahwa selama ini lingkaran pro-audio dan audiofil saling menjaga jarak. Masing-masing pihak dari lingkaran tersebut saling memperhatikan apa yang dilakukan dan mengecek yang mereka lakukan di lingkarannya sendiri. Namun ada beberapa pengecualian, contohnya adalah Amphion dan Bryston, perusahaan tersebut tak peduli dengan perseteruan kedua lingkaran tersebut. Perusahaan-perusahaan ini tetap memproduksi produk untuk kedua pasar. Ketika mendengarkan musik menggunakan perangkat yang juga digunakan selama proses perekaman, ini adalah situasi yang ideal.

Baca juga: Review Vermouth Audio Studio Monitor oleh Jacek Pazio

Desain dan Kemasan Vermöuth Audio Studio Monitor

Vermöuth Audio Studio Monitor adalah produk dari brand yang sering dikatikan dengan kabel audiofil. Kendati demikian, Hendry Ramli, sang pendiri brand tersebut memperluas porto folio perusahaan dengan menghadirkan speaker. Saat melakukan unboxing produk tersebut, terlihat bahwa produsen asal Bali tersebut sangat berhati-hati dengan produk mereka. Setiap speaker dikemas dengan kotak kayu yang kokoh dan diamankan dengan busa dan penutup tekstil. Kotak speaker tersebut menyajikan produk tersebut dengan cara yang sangat elegan. 

RAAL Ribbon tweeter pada Vermouth Audio Studio Monitor

Polesan akhir warna hitam piano yang tak lekang oleh waktu dan tampilan yang ramping memberikan penampilan yang elegan. Demikian pula dengan bagian depan yang "berleher" dan sedikit cekung dengan tiga driver dalam susunand'Appolito. Speaker ini menggunakan keramik Accuton C173 dengan Ribbon tweeter berupa driver Serbia RAAL 70-20XR AM yang anti-mainstream diletakkan di antaranya.

Hal menarik lainnya adalah cara menangani port bass-reflex sebagai port persegi panjang yang ditempatkan di sisi dinding bagian dalam. Penempatan ini menentukan speaker yang diletakkan di kiri dan kanan. Solusi ini berasal dari penggunaan yang direncanakan. Ternyata, seringkali di studio rekaman dan mastering tidak menyediakan cukup ruang untuk memungkinkan speaker ditempatkan pada jarak yang sesuai dari dinding belakang, dan keberadaan port di bagian depan kurang pas untuk tampilannya. Ini menghasilkan kebutuhan untuk menempatkan ventilasi tersebut di panel samping. 

Accuton ceramic woofer pada Vernouth Audio Studio Monitor

Di sisi lain, bagian utama panel belakang ditutupi oleh pelat logam dengan terminal kabel tunggal bawaan yang terbuat dari tembaga telurik berlapis rhodium. Di belakang pelat ada persilangan besar, yang dapat dipesan di salah satu dari empat tingkat lanjutan. Keterangan pada kotak menunjukkan bahwa versi yang diterima tim Sound Rebels ini disebut 'Upgrade 2'. Ini berarti kapasitor di bagian treble lebih baik dibandingkan versi dasar. Namun di tingkat berikutnya, terdapat Duelund yang legendaris, dan di tingkat paling atas, kapasitro tersebut ditutupi resin dan ditempatkan di luar sasis sehingga menyingkirkan pengaruh getaran sepenuhnya.

Frekuensi cross-over diatur ke 1,75 kHz, jadi di sini kami memiliki sistem dua arah dengan sensitivitas 89 dB yang cukup memadai dan impedansi 8 Ω dengan minimum 6,2 Ω. Ini tidak akan menyebabkan kepanikan bagi pengguna amplifier tabung, tetapi perlu mempertimbangkan rekomendasi pabrikan untuk menggunakan amplifier 50 W atau lebih.

Baca juga: Vermouth Audio Studio Monitor, Jagoannya Segmen Speaker Premium Indonesia

Vermöuth Audio Studio Monitor tersedia dalam versi aktif dan pasif. Pada review ini digunakanVermöuth Audio Studio Monitor versi aktif. Kabinetnya terbuat dari MDF dan memiliki beberapa penguat internal, meski kabinetnya sendiri sudah sangat kokoh. Ketebalan bagian depan adalah 50 mm, dinding samping 25 mm dan sisanya, termasuk penguat internal adalah 18 mm. Speaker juga memiliki ruang terpisah untuk cross-over atau amplifier. Menariknya, di Internet dapat ditemukan cetak biru untuk kabinet loudspeaker ini dengan dimensi detail. Jadi jika percaya diri bisa membuat salinannya dengan mudah.

Hasil Suara Vermöuth Audio Studio Monitor

Suara yang dihasilkan Vermöuth Audio Studio Monitor secara mengejutkan mendekati kabel lini atas Vermöuth, yaitu Reference. Keluaran suara ini sangat bagus dan alami, tanpa segala kepalsuan dan penyimpanagan. Mereka menggabungkan penggelapan sensual dengan resolusi tinggi. Namun ini tidak berarti Vermöuth terdengar gelap, atau bahkan ditarik, tidak sama sekali. Mereka menyediakan paket lengkap informasi tanpa ada keinginan untuk menekankan treble, atau menaikkannya untuk mencapai peningkatan volume informasi yang direproduksi. Padahal sebenarnya ini akan memberikan aksen detail dan tepian, serta membuat mendengarkan jadi kurang nyaman. Dan kenyamanan mendengarkan Vermöuth Audio Studio Monitor di atas rata-rata.

Baca juga: Vermouth Reference Power Cord, Kabel Dayanya Audiofil (Review 1)

Vermouth Audio Studio Monitor

Perumpamaan untuk menunjukkan hal ini dengan pembacaan teks oleh dua pengajar yang berbeda. Satu dengan penegasan pada cara teks itu ditafsirkan, dan satunya lagi teksnya tidak dikaburkan oleh bentuknya, tetapi disajikan secara lengkap, dengan pengucapan yang sempurna. Nah, speaker ini layaknya pengajar yang kedua.

Kembali ke musik, maka diputar 'Resident Human' oleh Wheel dengan pendekatan lebih liris ke prog-metal atau musik klasik 'Laterallus' oleh Tool. Hasilnya terdengar jelas, penggelapan yang disebutkan sebelumnya tidak  membuat kehilangan detail atau kemampuan mendapatkan wawasan mendalam dalam perekaman, bahkan dalam aransemen yang paling padat.

Tidak masalah jika riff guitar mengalun padat, atau suara poliritmik dari drum dan perkusi yang didukung petikan bass luar biasa, Vermöuth menyatukan mosaik tersebut dengan perhatian yang sangat besar. Pada awalnya memungkinkan pendengar untuk berkenalan dengan musik yang dimainkan secara keseluruhan, kemudian ketika tenggelam lebih dalam ke rekaman, disajikan cita rasa dan nuansa selanjutnya. Selain itu, tidak ditemukan agresi atau serangan yang berlebihan pada rekaman tersebut, yang cukup mencekik, yang terkadang mendekati hiruk-pikuk (setidaknya untuk pendengar yang tidak terbiasa dengan iklim tersebut). Ada banyak energi dalam suara yang direproduksi sesuai kebutuhan, tetapi tanpa perlu menaikkan tempo secara artifisial. 

Baca juga: Vermouth Reference Power Cord, Kabel Dayanya Audiofil (Review 2) 

Lalu ketika digunakan untuk musik genre klasik dan beradab hasilnya sama sekali tidak buruk. Ketika mendengarkan opera arias ("Antonio Vivaldi" oleh Cecilia Bartoli) dan dalam ekosistem mikro ruang ansambel " Just the Two of Us” oleh Caecilie Norby dan Lars Danielsson, rasanya sampai ke tulang. Studio Monitor ini perlahan-lahan dapat menjalin kisah mereka, menunjukkan kepada pecinta musik bagian musik yang lebih enak yang berasal dari driver mereka.

Kesimpulannya, ketidakmampuan dalam menggunakan driver dengan layak akan menghasilkan speaker keramik yang tumpul atau Ribbon tweeter yang norak. Sebaliknya, ketika Vermöuth Audio Studio Monitor dibandingkan dengan speaker lain yang mirip dengan membran kertas atau tekstil, maka Vermöuth Audio Studio Monitor menempatkannya di posisi yang sulit. Selain penggunaan driver Accuton dan pita RAAL, Vermöuth Audio Studio Monitor  dapat dilihat sebagai inkarnasi dari musikalitas yang halus. Speaker ini menghadirkan resolusi dan dinamika yang sangat memuaskan, nyaris ideal bagi mereka yang mencari emosi dan kesenangan dalam musik.

Sistem Pengujian untuk Review

Sumber:

  • transport: CEC TL 0 3.0
  • streamer: Melco N1A/2EX + switch Silent Angel Bonn N8
  • DAC: dCS Vivaldi DAC 2.0
  • Master clock: Mutec REF 10 SE-120
  • reclocker: Mutec MC-3+USB
  • Shunyata Research Omega Clock
  • Shunyata Sigma V2 NR
  • Preamplifier: Gryphon Audio Pandora
  • Power amplifier: Gryphon Audio APEX Stereo
  • Loudspeakers: Gauder Akustik Berlina RC-11 Black Edition
  • Speaker Cables: Synergistic Research Galileo SX SC

IC RCA: Hijiri Million „Kiwami”, Vermouth Audio Reference
IC XLR: Tellurium Q Silver Diamond, Hijiri Milion „Kiwami”, Siltech Classic Legend 880i
Digital IC: Hijiri HDG-X Milion
Power cables: Hijiri Takumi Maestro, Furutech Project-V1, Furutech NanoFlux NCF, Furutech DPS-4.1 + FI-E50 NCF(R)/ FI-50(R), Hijiri Nagomi, Vermouth Audio Reference Power Cord, Acrolink 8N-PC8100 Performante

  • Table: SOLID BASE VI
  • Accessories: Harmonix TU 505EX MK II, Stillpoints ULTRA SS, Stillpoints ULTRA MINI, antivibration platform by SOLID TECH, Harmonix AC Enacom Improved for 100-240V, Harmonix Room Tuning Mini Disk RFA-80i
  • Power distribution board: POWER BASE HIGH END
  • Acoustic treatments by Artnovion

Analog stage:
Drive: Clearaudio Concept
Cartridge: Essence MC
Step-up: Thrax Trajan
Phonostage: Sensor 2 mk II
Pabrikan: Vermöuth Audio

Detail Teknis:

Sensitivitas:: 89 dB @ 1W/1m/1 KHz
Impedansi: 8 Ω (nominal), 6.2Ω (minimum @140Hz)
Tanggapan Frekuensi: 44 Hz-50 KHz +/-3 dB
Frekuensi Crossover: 1.75 KHz
Transducers:
– Tweeter: RAAL 70-20XR AM
– Midwoofer: 2 x ceramic Accuton C173 6.5″
Min Power Requirement: 50W
Dimensi (W x D x H): 206 x 512 x 600 mm
Bobot pengiriman: 78 kg/pasang

Sumber: Sound Rebels

Share:

Related Posts:

Artikel Terkini