Review Vermouth Audio Studio Monitor oleh Jacek Pazio Review Vermouth Audio Studio Monitor oleh Jacek Pazio ~ Teknogav.com

Review Vermouth Audio Studio Monitor oleh Jacek Pazio

Sumber: Sound Rebels
Teknogav.com - Vermouth Audio Studio Monitor merupakan speaker premium untuk penggunaan profesional dan studio rekaman. Speaker asal Bali yang terkenal sampai ke mancanegara ini  dapat digunakan segmen Professional Audio dan Home Audio. Situs khusus audio asal Polandia, yaitu Sound Rebels pun buka-bukaan saat mereview Vermouth Audio Studio Monitor ini. Setelah Marcin Olszewski menyampaikan opininya mengenai Vermouth Audio Studio Monitor, kinin giliran Jacek Pazio yang memaparkan hasil review speaker tersebut.

Menurut Jacek Pazio, umummya produsen audio dan aksesorisnya menjadikan signature suara sebagai patokan ketika mencoba memasuki pasar. Secara teori, setiap orang ingin mereproduksi suara musik live, tetapi faktanya mereka memiliki pendapat berbeda tentang hal yang sama. Selain itu juga metode yang berbeda untuk mencapai hasil yang sama. Maksud dari pernyataan ini, faktanya beberapa produsen hanya menawarkan satu jenis produk, sementara yang lain memiliki lebih banyak. 

Sebagian besar perusahaan mencoba memenuhi kebutuhan konsumen hanya dengan satu rangkaian produk, baik itu kabel, speaker atau elektronik. Sementara yang lain mencoba keahlian mereka di berbagai bidang, di mana Vermouth Audio, pabrikan asal Bali masuk dalam golongan ini.  Kini Vermouth menghadirkan standmount speaker Vermöuth Audio Studio.

Baca juga: Review Vermouth Audio Studio Monitor oleh Marcin Olszewski

Speaker Vermöuth Audio Studio Monitor dirancang untuk diletakkan di atas dudukan, tetapi dibandingkan dengan beberapa speaker lain, ukurannya cukup besar. Ini adalah karya  dari pabrikan yang mencoba mereproduksi suara besar, tanpa distorsi. Front baffle yang cukup sempit, dibentuk untuk menangkal gelombang difraksi dan dilengkapi dengan tiga driver dalam konfigurasi  d'Appolito. Konfigurasi ini menempatkan mid-woofer Accuton di antara RAAL ribbon tweeter, sehingga speaker menjadi sangat tinggi dan dalam. Rancangan tersebut mampu menghasilkan bass yang rendah dan benar.

Sentuhan yang menarik adalah penempatan port bass-reflex yang tidak umum, karena port persegi panjang ditempatkan di dinding bagian dalam kabinet. Panel belakang hanya dilengkapi dengan sepasang terminal kabel dan membawa logo dan nama model. Speaker ini menggunakan konstruksi dua arah dengan respons frekuensi 44 Hz-55 kHz pada +/- 3 dB dan sensitivitas 89 dB. Keamanan pengiriman speaker ini dilakukan dengan penempatan dalam tas katun dan dikemas dalam kotak kayu yang dilapisi busa profil. Grafik Tanggapan Frekuensi Vermouth Audio Studio Monitor

Jacek Pazio merasa perlu menyangkal pendapat umum bahwa driver keramik itu agresif atau menghilangkan timbre. Jika seseorang tidak bisa menerapkannya tidak benar, efek yang dihasilkan memang bisa membenarkan konfirmasi tersebut. Untungnya Vermouth Audio cukup berpengalaman yang diperoleh dari membuat kabel audio. Hendry Ramli mengakui bahwa suara yang bagus adalah suara yang berwarna-warni, penuh dengan kecemerlangan dan emosi yang tidak mengganggu. Hal ini berhasil dicapainya dengan gemilang. Musiknya tidak pernah melewati batas selera yang baik dalam hal ekspresi, panggung suara yang meluas ke segala arah. Hal ini merupakan ciri khas speaker yang dipasang di dudukan. Jumlah saturasi yang tepat pun menghadirkan pertunjukan besar yang gamblang.

Baca juga: Vermouth Audio Studio Monitor, Jagoannya Segmen Speaker Premium Indonesia

Hal yang terpenting dalam jenis speaker ini adalah meskipun bassnya solid, untuk ukurannya, tidak pernah menjadi bagian utama dari pertunjukan suara di ruangan saya. Jika dibandingkan dengan Gauder full-range, maka dapat terdengar reproduksi yang pas, tanpa tanda-tanda kehilangan napas. 

Menurut persepsi Jacek Pazio, speaker Vermouth Audio Studio Monitor menyentuh titik yang tepat antara minimum tenaga yang diperlukan. Hal ini menghasilkan liveness tanpa cacat dalam musik yang dimainkan. Ini tidak mudah bahkan untuk speaker besar, yang lebih sering jatuh ke dalam jebakan frekuensi rendah.

“Untuk mendeskripsikan kondisi ini, menurut saya sangat sulit untuk mereproduksi disk yang satu ini, untuk disajikan dengan benar,  ‘Black Market Enlightenment’ oleh Antimatter. Ini adalah kegilaan musik rock yang terekam dengan baik, yang ditunjukkan dengan ayunan, napas, energi, dan dorongan yang tepat, seperti dengan speaker besar saya. Tentu saja di sini suaranya tidak turun terlalu jauh, misalnya pada bagian pertama, Vermouth Studio Monitor dengan sangat baik menciptakan ketegangan yang meningkat, dan kemudian disusul akhir yang energik, didukung dengan baik oleh nuansa oktaf yang lebih rendah. Dan itu menyenangkan, bahkan dengan level volume tinggi saya tidak mendengar adanya perjuangan untuk bertahan hidup. Sebaliknya, yang mengejutkan saya, suaranya, meskipun banyak informasi yang dikirimkan, tetap tenang dan memiliki kestabilan yang sesuai. Sangat ekspresif dan cukup agresif, tetapi tidak melelahkan, ini yang terjadi ketika driver Accuton diterapkan dengan benar,” ucap Jacek Pazio.

Baca juga: Vermouth Reference Power Cord, Kabel Dayanya Audiofil (Review 1)

Contoh lain dari genre lain yang direkam dengan baik adalah Cassandra Wilson yang mempesona dengan ‘Another Country’. Biasanya seniman ini, membuat rekaman yang sangat baik, artinya bassnya terkontrol dengan baik, rentang frekuensi atas jelas, tetapi tidak mencolok. Rentang frekuensi midrange dihasilkan dengan saturasi yang baik, menunjukkan potensi penuh dari vokal Cassandra. Namun dalam piringan ini ada kekurangan dalam kontrol nada yang lebih rendah, kurangnya resolusi di midrange atau meninggalkan treble sendiri. Jacek Pazio mengungkapkan ketidaksukaannya pada reproduksi musik pada piringan tersebut. Pengaransemen menemukan formulasi yang tidak hanya dalam reproduksi suara berbagai warna penyanyi, tetapi juga dalam suara instrumen, dengan perhatian khusus pada berbagai jenis drum dan gitar. 

Hal-hal tersebut penting untuk disebutkan karena biasanya pada kabinet speaker dudukan, reproduksi bass sangat lemah. Namun dalam model ini ditemukan solusi dalam membuat kabinet dengan ukuran yang signifikan. Volume mereka memungkinkan untuk menghasilkan gumaman yang bagus dan multi-warna, yang tanpa efek "pemompaan". Kemampuan ini memungkinkan penyampaian informasi reproduksi yang lepas dan kuat pada membran getar drum. Suara yang dihasilkan memiliki aksentuasi yang baik dan memiliki esensi yang pas pada petikan gitar akustik. Jacek Pazio pun mengaku mendengarkan piringan musik tersebut dari awal hingga akhir dengan tersenyum lebar.

“Saya berharap bisa menunjukkan dengan jelas, bahwa pada hal ini, kami menghadapi penyangkalan total terhadap stereotipe tertang kurangnya musikalitas speaker yang menggunakan diafragma keramik. Vermöuth Audio Studio Monitor menunjukkan bahwa musik rock yang direkam dengan baik dan agresif dapat terdengar tanpa membuat telinga sakit,. Sementara musik dengan vokal wanita dapat mempesona dengan gaya timbre yang lembut,” ujar Jacek Pazio.

Semua hal tersebut mungkin jika didasarkan pada pengetahuan yang diperoleh dari pengalaman bertahun-tahun. Pengetahuan Vermouth Audio diterjemahkan ke dalam speaker dudukan terdengar sangat baik. Jika memiliki ukuran ruang dengar terbatas atau hanya menyukai suara monitor, maka speaker ini harus menjadi daftar utama untuk didengarkan.

Sistem Pengujian untuk Review

Sumber:

  • transport: CEC TL 0 3.0
  • streamer: Melco N1A/2EX + switch Silent Angel Bonn N8
  • DAC: dCS Vivaldi DAC 2.0
  • Master clock: Mutec REF 10 SE-120
  • reclocker: Mutec MC-3+USB
  • Shunyata Research Omega Clock
  • Shunyata Sigma V2 NR
  • Preamplifier: Gryphon Audio Pandora
  • Power amplifier: Gryphon Audio APEX Stereo
  • Loudspeakers: Gauder Akustik Berlina RC-11 Black Edition
  • Speaker Cables: Synergistic Research Galileo SX SC

IC RCA: Hijiri Million „Kiwami”, Vermouth Audio Reference
IC XLR: Tellurium Q Silver Diamond, Hijiri Milion „Kiwami”, Siltech Classic Legend 880i
Digital IC: Hijiri HDG-X Milion
Power cables: Hijiri Takumi Maestro, Furutech Project-V1, Furutech NanoFlux NCF, Furutech DPS-4.1 + FI-E50 NCF(R)/ FI-50(R), Hijiri Nagomi, Vermouth Audio Reference Power Cord, Acrolink 8N-PC8100 Performante

  • Table: SOLID BASE VI
  • Accessories: Harmonix TU 505EX MK II, Stillpoints ULTRA SS, Stillpoints ULTRA MINI, antivibration platform by SOLID TECH, Harmonix AC Enacom Improved for 100-240V, Harmonix Room Tuning Mini Disk RFA-80i
  • Power distribution board: POWER BASE HIGH END
  • Acoustic treatments by Artnovion

Analog stage:
Drive: Clearaudio Concept
Cartridge: Essence MC
Step-up: Thrax Trajan
Phonostage: Sensor 2 mk II
Pabrikan: Vermöuth Audio

Detail Teknis:

Sensitivitas:: 89 dB @ 1W/1m/1 KHz
Impedansi: 8 Ω (nominal), 6.2Ω (minimum @140Hz)
Tanggapan Frekuensi: 44 Hz-50 KHz +/-3 dB
Frekuensi Crossover: 1.75 KHz
Transducers:
– Tweeter: RAAL 70-20XR AM
– Midwoofer: 2 x ceramic Accuton C173 6.5″
Min Power Requirement: 50W
Dimensi (W x D x H): 206 x 512 x 600 mm
Bobot pengiriman: 78 kg/pasang

Sumber: Sound Rebels
Share:

Related Posts:

Artikel Terkini