Teknogav.com – KiriminAja merupakan perusahaan rintisan enabler logistik asal Yogyakarta yang didirikan sejak tahun 2020. Kini KirimainAja sudah memiliki layanan yang tersebar di seluruh Indonesia dan jumlah pengguna mencapai 200 ribu. Di tahun 2023 ini, KiriminAja juga telah berhasil meraih pendanaan yang akan digunakan untuk terus melakukan ekspansi sehingga bisa mempercepat akuisisi pasar baru.
“Pendanaan tersebut akan kami gunakan untuk akselerasi akuisisi market baru, meningkatkan layanan pelanggan juga pengembangan produk baru. Beberapa inisiatif yang akan akan dikembangkan diantaranya Cash Advance COD, dan pemberian modal bisnis. Pengembangan inisiatif tersebut dilakukan sesuai dengan visi KiriminAja membangun ekosistem edukasi untuk meningkatkan pertumbuhan UKM di Indonesia,” ucap Fariz GTJ, CEO & Founder KiriminAja.
Baca juga: AWS dan Shipper Paparkan Pengembangan Budaya Inovasi di Kalangan Startup
Dukungan KiriminAja bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan pebisnis online diberikan dengan mengandalkan kekuatan di bidang rantai pasok. Perusahaan mennyediakan layanan yang fleksibel bagi pelanggan dengan banyak pilihan ekspedisi, kemudahaan penggunaan dan layanan yang diipersonalisasi.
Seiring dengan pendanaan, jajaran komisaris juga diperkuat dengan masuknya Djohari Zein bersama dengan Budi Isman dan Yulian Afrizal. Harapannya jajaran komisaris tersebut dapat memperkuat solusi rantai pasok berbasis teknologi. Selama setahun terakhir, pertumbuhan KiriminAja mencapai 811%. Seiring dengan potensi pasar yang masih luas, KimiminAja pun terus agresif untuk mengejar pertumbuhan
Baca juga: Ritase Tawarkan Solusi Logistik B2B Mengandalkan Teknologi Cloud AWS
“Kami menghindari adanya perang harga dalam mengejar pertumbuhan. Salah satu program yang baru kita launching adalah KiriminAja One Year Coaching, Modal Bisnis KiriminAja serta Reward Loyalty,” ucap Arief Ardinugroho CMO KiriminAja.
Opsi pengiriman dengan metode Cash on Delivery (COD) masih memiliki pertumbuhan pasar yang sangat tinggi. Pembayaran di e-commerce yang mengandalkan metode COD ini mencapai 73,04%. Sementara itu 21,2% dilakukan dengan transfer bank. Hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS), responden yang memilih metode COD pun mencapai 83,111% di hampir semua lapangan usaha. Perkiraannya, nilai transaksi e-commerce di Indonesia di tahun 2023 akan mencapai USD 121 miliar.
Baca juga: Transporta Jalin Kemitraan Strategis dengan OLI untuk Dukung Industri Logistik
Para pemilik bisnis, penjual online dan perusahaan sudah banyak yang menggunakan layanan KiriminAja yang senantiasa mendampingi untuk maju bersama. Upaya untuk pengembangan terus dilakukan KiriminAja seiring dengan kebutuhan setidaknya 4 juta wirausaha baru untuk menopang struktur ekonomi Indonesia. Saat ini, proporsi wirausaha di dalam negeri berada di kisaran 3,1% dari total penduduk di Indonesia.