Teknogav.om – Network of Academic and Scholastic Esports Federations (NASEF) memprakarsai kolaborasi antara Akademi Garudaku dan Konsulat Amerika Serikat. Sejak didirikan tahun 2018, NASEF memiliki misi untuk memberdayakan siswa-siswi melalui esports. Program-program yang ditawarkan NASEF mencakup pendidikan, kompetisi, dan beasiswa yang terkait dengan esports. Sasaran program-program tersebut adalah siswa-siswi sekolah menengah dan perguruan tinggi di Amerika Serikat.

Baca juga: Akademi Esports Garudaku Bidik Dunia Pendidikan untuk Dukung Profesi-profesi Esports

Kolaborasi Akademi Garudaku dan Konsulat Amerika Serikat merupakan kelanjutan pembicaraan dan komunikasi saat World Cup Esports di Bali tahun 2022. Ajang internasional tersebut ternyata memberi peluang bagi Indonesia untuk mengembangkan esports lebih lanjuta. Bentuk kolaborasi mencakup pengembangan dan kolaborasi esports di Indonesia di 9 American Corner atau 9 kampus di Indonesia.

Baca juga:  PB ESI Gandeng Industri TIK Dukung Indonesia Berlaga di SEA Games

Organisasi-organisasi olahraga di Indonesia dibantu mengembangkan kerja sama strategis dengan pihak-pihak terkait di Amerika Serikat melalui Sports Visitor Program 2024. Pengembangan tersebut mencakup organizing, manajemen dan pembuatan liga olahraga berskala amatis sampai tingkat perguruan tinggi. Fokus utama kunjungan Akademi Garudaku ke Sports Visitor Program 2024 mencakup olahraga elektronik. Kunjungan studi keolahragaan ini dilakukan oleh Robertus Aditya Pratomo Putro S.Sos., M.H., M.Ikom., C.Ht., Head of Academy Garudaku. Lokasi kunjungan tersebut tepatnya berada di Los Angeles dan Washington.

Harapannya, kunjungan dan kolaborasi bilateral antara Indonesia dan Amerika bisa memperbanyak perkembangan komunitas dan ekosistem esports.  Selain itu, juga dapat menyelenggarakan berbagai ajang esports yang positif dan edukatif sebagai sarana pengembangan dan pembinaan generasi muda.

Baca juga: Delegasi Indonesia Paparkan Potensi Esports di IESF World Esports Summit 2022

“Sekiranya dengan dibukanya pintu pertama kolaborasi ini dapat menjadi fondasi bagi pengembangan esports di Indonesia, serta bisa menjadi sarana pertukaran budaya serta teknologi atau bahkan membuka peluang bagi talenta Indonesia untuk bisa meniti karir di Amerika Serikat dan sebaliknya. Sekiranya ini menjadi awal yang fundamental untuk program jangka panjang lainnya yang melibatkan indonesia dan amerika, serta dapat menjadi benchmark untuk kolaborasi dengan negara negara lain terkait esports kedepannya,” ucap Robertus.