OCBC Mudahkan Buka Rekening Badan Usaha dengan Sepenuhnya Digital OCBC Mudahkan Buka Rekening Badan Usaha dengan Sepenuhnya Digital ~ Teknogav.com

OCBC Mudahkan Buka Rekening Badan Usaha dengan Sepenuhnya Digital

Teknogav.com - Nyala Bisnis adalah layanan untuk nasabah OCBC yang memiliki usaha atau bisnis perorangan sampai badan usaha. OCBC berusaha mempermudah nasabah bisnis dalam membuka rekening usaha mereka hanya melalui aplikasi. Pengajuan pembukaan rekening ini begitu praktis, bisa melalui aplikasi sepenuhnya dan disetujui hanya sekitar dua jam. Solusi yang ditawarkan OCBC ini tentunya dapat mengatasi kendala kesulitan memisahkan keuangan pribadi dan keuangan bisnis yang biasa dihadapi pengusaha.

OCBC menawarkan kemudahan dalam bertransaksi perbankan dan memberikan fasilitas tambahan untuk mendukung kebutuhan bisnis nasabah. Fasilitas tersebut termasuk akses dan penawaran khusus ke berbagai jasa atau produk dari mitra platform digital penunjang bisnis yang bekerja sama dengan OCBC.

Data OCBC Business Fitness Index (BFI) menunjukkan bahwa hanya 46% UMKM yang memisahkan keuangan bisnis dan pribadi sepenuhnya. Hal ini dapat memengaruhi arus kas dan keberlanjutan usaha. Produk Nyala Bisnis OCBC dapat mengatasi hal tersebut, dan kini makin mudah membukanya karena bisa dilakukan secara digital sepenuhnya. OCBC BFI merupakan penelitian yang disusun PT Bank OCBC NISP Tbk (OCBC) bersama dengan NielsenIQ (NIQ) Indonesia. Penelitian ini bertujuan mengukur kesehatan keuangan UMKM dengan melihat dan memahami perilaku keuangan dalam menjalankan usaha.

Baca juga: OCBC NISP Financial Fitness Index 2023 Ungkap Kesehatan Keuangan Generasi Muda

Alat ukur OCBC BFI terdiri dari 3 pilar utama, yaitu Manage, Plan, dan Capital. Pengukuran ini didukung dua unsur, yaitu Entrepreneurial Behavior dan Entrepreneurial Agility. Kelima komponen pengukuran tersebut kemudian dievaluasi berdasarkan 19 atribut yang mewakili berbagai perilaku keuangan UMKM Indonesia sehari-hari. Indikator ini diukur melalui survei terhadap 620 responden dari Jakarta, Medan, dan Surabaya. Para responden merupakan pemilik, direktur, manajer, ataupun pelaksana manajemen keuangan.

OCBC BFI 2024 merupakan laporan BFI yang kedua. Tahun ini, terjadi peningkatan skor kesehatan keuangan UMKM menjadi 48,0 dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu 43,8. Angka tersebut menunjukkan makin baiknya UMKM di Indonesia dalam mengatur keuangan. Hal ini dilihat dari kenaikan skor dalam menjaga cadangan kas yang bisa dipengaruhi pemasukan yang lebih besar dibandingkan pengeluaran. Namun, angka tersebut masih dalam kategori waspada dengan skor ideal di angka 75.

Skor pemahaman sistem manajemen keuangan yang diraih UMKM di Indonesia sudah baik, yaitu 60. Angka tersebut menunjukkan peningkatan dalam pencatatan dan pengelolaan keuangan. UMKM sudah rutin mencatat dan meninjau laba rugi usaha dan dapat menjaga kebutuhan modal dengan baik.

Baca juga: Solusi Financial Fitness by NYALA OCBC NISP Dukung Kesehatan Keuangan

Data penelitian menunjukkan bahwa UMKM yang berbadan usaha memiliki skor 60,2, sedangkan skor UMKM yang belum berbadan usaha adalah 47,4. Skor yang lebih tinggi bisa disebabkan oleh rencana bisnis yang lebih jelas dan terukur dan strategi bisnis yang tepat sasaran. Tentunya UMKM dengan skor lebih tinggi lebih baik dalam memahami sistem manajemen keuangan dan perencanaan dalam menghadapi risiko bisnis. Pencatatan sudah dilakukan UMKM dengan baik, rutin dan teratur, sehingga bisa dijadikan landasan dalam menentukan kelangsungan usaha. 

Berdasarkan UU Cipta Kerja No. 11 tahun 2020, pendirian badan usaha Perseroan Terbatas (PT) dapat dilakukan satu orang sebagai pemegang saham sekaligus direktur. Pembentukan PT Perorangan tersebut bahkan hanya membutuhkan biaya Rp50 ribu. Kebijakan pemerintah ini memudahkan UMKM mendirikan badan usaha berupa PT Perorangan sehingga dapat mempercepat UMKM untuk berkembang dan naik tingkat.

Inggit Primadevi, Director Consumer Insights di NIQ Indonesia

“Hasil riset menunjukkan bahwa 80% dari UMKM belum terdaftar sebagai badan usaha. Dan baru 3% UMKM Indonesia yang terdaftar sebagai PT Perorangan. Di antara usaha yang sudah menjadi PT Perorangan tersebut, paling banyak adalah Usaha Kecil, sedangkan usaha Mikro masih sangat rendah. Hasil ini menunjukkan bahwa masih perlu peningkatan agar UMKM bisa makin naik level," ucap Inggit Primadevi, Director Consumer Insights di NIQ Indonesia.

Pentingnya memisahkan penghasilan bisnis dan pribadi diungkapkan oleh Sari Kartika, SME Proposition Division Head OCBC. Menurutnya, upaya tersebut mendukung UMKM untuk naik tingkat, apalagi jika menggunakan identitas badan usaha. Sayangnya, pelaku usaha kerap menghadapi tantangan dalam pengajuan membuka rekening bisnis, termasuk waktu proses dan dokumentasi. OCBC menjawab tantangan tersebut dengan memudahkan pebisnis membuka rekening giro bisnis badan usaha secara digital sepenuhnya.

“Inovasi ini dapat digunakan oleh UMKM khususnya badan usaha untuk membuat rekening khusus bisnis mereka dengan lebih mudah dan cepat, hanya lewat gadget tanpa harus datang ke bank. OCBC adalah bank pertama di Indonesia yang menghadirkan inovasi ini,” ucap Sari Kartika.

Sari Kartika, SME Proposition Division Head OCBC

Rekening bisnis yang terpisah dengan rekening pribadi mendukung pencatatan keuangan usaha yang rapi dan terdokumentasi. Kesadaran UMKM di Indonesia dalam mencatat keuangan secara rapi makin meningkat. Hal ini ditunjukkan oleh 77% pelaku UMKM yang sudah melakukan pencatatan keuangan atau pembukuan. Namun, 77% dari mereka yang melakukan pencatatan keuangan, masih melakukannya secara manual.

Digitalisasi dalam pemasaran juga sudah dimanfaatkan UMKM. Sejumlah 81% UMKM sudah memiliki akun media sosial, tetapi baru 35% yang memahami dan memaksimalkan fitur-fiturnya. Sebanyak 46% dari UMKM yang memiliki akun media sosial belum cukup aktif menggunakannya. Baru 17% UMKM yang menggunakan platform online atau marketplace, sehingga penggunaan platform tersebut masih belum optimal. Ini berarti UMKM harus lebih giat mengeksplorasi platform-platform digital yang bisa memperluas jangkauan ke pelanggan dengan mudah.

Baca juga: Bank OCBC NISP Gandeng Pegadaian untuk Hadirkan Tabungan Emas Digital

OCBC Dukung Perempuan Pebisnis

OCBC terus mendukung UMKM sebagai penggerak perekonomian di hari kemerdekaan Indonesia dan perayaan Hari UMKM Nasional. Upaya ini dilakukan melalui berbagai produk dan solusi yang ditawarkan untuk memperkuat fondasi ekonomi. Langkah ini juga untuk membangun masyarakat yang makin mandiri dan inklusif. Dukungan ini terutama ditujukan bagi para perempuan pengusaha dan memberdayakan kalangan disabilitas.

Laporan OCBC BFI juga menunjukkan peningkatan optimisme pengusaha dalam berbisnis, baik perempuan dan laki-laki. Sejumlah 23% laki-laki pengusaha sepakat bahwa perempuan pengusaha lebih baik dalam mengelola keuangan usaha dan mencari modal bisnis. Persentase tersebut lebih tinggi dibandingkan 10% laki-laki pengusaha yang menyatakan lebih baik. 

Laki-laki pengusaha dinilai lebih mampu dalam hal-hal bersifat kritikal seperti berikut ini:

  • pengambilan keputusan bisnis
  • menghadapi tantangan usaha
  • mengalokasikan waktu yang lebih besar untuk bisnis

Peningkatan kontribusi perempuan dalam perekonomian diungkapkan oleh Nicky Clara, disability womanpreneur dan pendiri Setara Berdaya Group. Kontribusi tersebut terlihat dari kenaikan tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan.

"Sama halnya dengan aspirasi mewujudkan perekonomian yang makin inklusif untuk teman-teman disabilitas. Dengan kerja sama dari berbagai pihak, kita bisa mendukung teman-teman disabilitas dengan edukasi, pelatihan, dan akses yang memadai, agar bisa semakin berani untuk maju dan naik level bersama-sama," ucap Nicky.

Nicky Clara, disability womanpreneur dan pendiri Setara Berdaya Group

OCBC berusaha untuk mewujudkan UMKM yang berani, berdaya, dan makin inklusif melalui Nyala Bisnis. Solusi tersebut menawarkan pengecekan kesehatan bisnis, akses modul keterampilan bisnis gratis, dan kelas komunitas dengan pakar bisnis melalui RuangMenyala.com.

“Khusus untuk mendukung pengusaha perempuan, OCBC memiliki program TAYTB Women Warrior Berani Cuantik yang memberikan solusi menyeluruh untuk mendukung perempuan pebisnis melalui coaching bisnis yang dipaket dengan solusi UMKM terintegrasi, berbagai layanan beyond banking, dan komunitas untuk pengembangkan diri. Selain itu, untuk mendukung UMKM yang makin inklusif, OCBC memiliki program CSR OCBC Preneurship ‘UMKM Disabilitas Melaju Jauh’, yang memberdayakan pelaku usaha disabilitas melalui pelatihan finansial dan bisnis, serta membuat platform Ruang Menyala lebih ramah untuk teman-teman disabilitas melalui gerakan Semua Bisa #FinanciallyFit," pungkas Sari Kartika. 


Share:

Artikel Terkini