Sanksi Departemen Perdagangan AS terhadap Kaspersky Pengaruhi Wawasan Keamanan Siber Sanksi Departemen Perdagangan AS terhadap Kaspersky Pengaruhi Wawasan Keamanan Siber ~ Teknogav.com

Sanksi Departemen Perdagangan AS terhadap Kaspersky Pengaruhi Wawasan Keamanan Siber

Teknogav.com - Sanksi Departemen Perdagangan Serikat (AS) akan berdampak signifikan pada penelitian keamanan siber Kaspersky. Vitaly Kamluk, pakar Keamanan Siber dari tim Riset & Analisis Global (GReAT) di Kaspersky menjelaskan bahwa sanksi ini mengurangi kemampuan Kaspersky untuk menginstal produk di AS. Hal ini menyebabkan penurunan jumlah pelanggan dan sensor di wilayah tersebut. Akibatnya, statistik serangan siber di AS tidak lagi seakurat sebelumnya.

Di luar AS, Kaspersky masih dapat melanjutkan penelitian dan pelaporan tren serangan siber. Kamluk menekankan bahwa di Asia Pasifik, termasuk Indonesia, tidak ada pembatasan serupa. Penelitian dan perlindungan tetap berjalan normal, memberikan wawasan penting bagi keamanan siber global.

Baca juga: Kena Cekal Departemen Perdagangan Amerika, Ini Pernyataan Kaspersky

Namun, Kamluk mengakui bahwa sanksi ini mencerminkan polarisasi dunia yang makin meningkat. Jika tren ini berlanjut, hanya sedikit vendor yang akan beroperasi di wilayah tertentu. Hal ini tidak baik bagi konsumen yang kehilangan kebebasan memilih produk keamanan terbaik.

Kamluk juga menyoroti bahwa sanksi ini menghambat kerja sama internasional dalam memerangi kejahatan siber. Setiap negara harus mengembangkan solusi keamanan sendiri, yang bisa mengakibatkan kualitas yang bervariasi. Konsumen di beberapa negara mungkin mendapatkan perlindungan yang lebih rendah karena tidak bisa membeli produk berkualitas tinggi.

Kesimpulannya, sanksi ini tidak hanya berdampak pada Kaspersky, tetapi juga pada keamanan siber global. Kamluk berharap konsumen tetap memiliki kebebasan memilih produk keamanan yang mereka inginkan.

Kerja Sama Kaspersky dengan Interpol Tidak Terpengaruh

Kaspersky adalah mitra strategis Interpol. Interpol terdiri dari 95 negara, termasuk AS. Meskipun ada sanksi, Kaspersky tetap bekerja sama dengan Interpol dan NCB AS. Interpol beroperasi secara netral dan tidak terlibat dalam kasus politik. Kaspersky berharap sanksi tidak mempengaruhi hubungan ini dan akan terus berbagi keahlian teknis dengan penegak hukum.

Baca juga: Kerjasama Regional dan SDM Kompeten Dibutuhkan untuk Membangun Ketahanan Siber

Kolaborasi ini tidak menghalangi Kaspersky untuk berbagi data dengan NCB dari negara manapun, termasuk AS. Sanksi hanya mempengaruhi pencarian dan pembaruan di wilayah AS dan oleh warga AS. Kaspersky tetap berkomitmen untuk membantu penegak hukum dengan data yang berguna.

Mengenai kepercayaan pengguna, Kamluk menyatakan bahwa ada dua kubu: pendukung dan penentang. Beberapa pelanggan setia tetap menggunakan produk Kaspersky meskipun ada pembatasan. Kaspersky berusaha menjaga kepercayaan dengan menjelaskan bahwa situasi ini bersifat sementara dan berharap dapat kembali beroperasi secara global di masa depan.

Kamluk menekankan bahwa misi Kaspersky adalah melindungi semua orang, tanpa memandang asal, agama, atau warna kulit. Standar etika dan prinsip yang dikembangkan perusahaan membantu mempertahankan kepercayaan dan loyalitas pengguna. Kaspersky berharap dapat melihat masa depan yang lebih baik di mana konflik dan ketegangan berkurang.

Pengaruh Sanksi terhadap Kebijakan Masa Depan

Sanksi ini mungkin mempengaruhi kebijakan dan regulasi masa depan terkait perusahaan keamanan siber asing di AS. Kamluk menjelaskan bahwa Kaspersky tidak disanksi sebagai perusahaan, tetapi pembelian produknya dibatasi. Pembatasan ini hanya berlaku bagi warga dan bisnis AS, bukan sanksi penuh terhadap entitas.

Baca juga: Hentikan Kontrak Penjualan di Amerika Serikat, Ini Pernyataan Kaspersky

Kamluk menekankan pentingnya keragaman vendor keamanan siber dari berbagai negara. Setiap vendor memiliki basis pengguna yang berbeda, memberikan statistik dan deteksi ancaman yang beragam. Jika hanya mengandalkan vendor dari negara Barat, AS mungkin kehilangan informasi penting tentang ancaman dari wilayah lain. Kamluk juga mengingatkan bahwa monopoli vendor dari satu wilayah dapat menyebabkan pandangan satu sisi terhadap masalah keamanan siber. Keragaman vendor membantu menjaga keseimbangan dan kesiapan menghadapi ancaman global.

Kesimpulannya, sanksi ini dapat berdampak negatif jika lebih banyak vendor ditambahkan ke daftar pembatasan. Keragaman vendor penting untuk menjaga keamanan siber yang komprehensif dan efektif.

Share:

Artikel Terkini