Setiap Hari Terdeteksi Lebih dari 1 Juta Upaya Web Tracking Setiap Hari Terdeteksi Lebih dari 1 Juta Upaya Web Tracking ~ Teknogav.com

Setiap Hari Terdeteksi Lebih dari 1 Juta Upaya Web Tracking


Teknogav.com - Kaspersky menganalisis 25 layanan pelacakan situs (web tracking) yang paling umum, termasuk layanan Google, Microsoft dan New Relic. Hasil analisis menunjukkan terdapat 38.725.551.855 insiden web tracking yang mengumpulkan data perilaku pengguna selama periode Juli 2023-Juni 2024. Setiap hari rata-rata web tracking yang terdeteksi jumlahnya sekitar 1.060.974.

Web tracking mencakup pengumpulan, penyimpanan dan analisis data mengenai perilaku online pengguna. Data ini berupa demografi, kunjungan situs web, waktu yang dihabiskan di halaman dan interaksi seperti klik, gulir dan gerakan tetikus. Pengolahan data tersebut dapat dimanfaaatkan untuk membuat heatmap dan wawasan lain. Informasi ini dimanfaatkan binis untuk mempersonalisasi pengalaman, meningkatkan keterlibatan pengguna, sasaran iklan yang lebih efektif dan mengukur kinerja layanan online.

Baca juga: Pelanggan Indonesia Nyaman Berbagi Data Selama Transparansinya Dijamin

Komponen Do Not Track (DNT) pada produk Kaspersky dapat memblokir elemen pelacakan yang berfungsi memantau kegiatan pengguna di situs web. Fitur tersebut memungkinkan Kaspersky  menilai status terkini pengumpulan data oleh pelacak web. Para pakar Kaspersky menganalisis 25 layanan pelacakan yang paling umum untuk melakukan penilaian tersebut. Empat layanan dari Alphabet Inc. mencakup Google Display & Video 360, Google Analytics, Google AdSense, dan YouTube Analytics. Selain itu, dianalisi juga layanan dari New Relic dan Microsoft, termasuk Bing dan platform pelacakan Microsoft lain.

Hasil Analisis Prevelansi Berbagai Layanan Pelacakan per Wilayah

  • Pangsa pasar sistem pelacakan terbesar di Asia adalah Google Display & Video. Kontribusi layanan tersebut dalam memicu komponen DNT di Asia Selatan mencapai 25,47% dan di Asia Timur mencapai 24,5%. Pangsa terkecil berada di Commonwealth of Independent States (CIS) sebesar 8,38%, tempat sistem pelacakan lokal lebih lazim.
Baca juga: Penggunaan Cookie Pihak Ketiga Berakhir, Ini Metode Pengganti bagi Pemasar

  • Pangsa pasar Google Analytics terbesar berada di Amerika Latin, yaitu sebesar 14,89%. Wilayah berikutnya dengan pangsa pasar Google Analytics terbesar adalah Timur Tengah, yaitu sebesar 14,12%. Layanan Web tracking ini berfungsi untuk melacak perilaku pengguna dan kata kunci untuk mengoptimalkan lalu lintas dan kinerja situs web dilakukan oleh
  • Google AdSense memiliki layanan Web tracking terbesar di Timur Tengah, yaitu 6,91%. Wilayah berikutnya ditempati di Asia Selatan dengan pangsa pasar sebesar 6,85%. Sementara itu, pangsa pasar terkecil berada di Oseania yaitu sebesar 3,76% dan di CIS sebesar 2,30%
  • Hampir semua wilayah mengalami peningkatan kehadiran sistem web tracking. Jika sistem tertentu menurun jumlahnya di area tertentu, maka sistem lain berkembang, semuanya milik Google. Ini menekankan luasnya pelacakan pengguna Google, melampaui pelacakan perusahan lain
  • Pangsa pasar YouTube Analytics berada di Asia Selatan yang mencapai 12,71%. Sementara, pangsa pasar di Timur Tengah hanya terpaut sedikit, yaitu sebesar 12,30%. Wilayah dengan pangsa pasar YouTube Analytics terkecil berada di Eropa yaitu sebesar 5,65% dan di Amerika Utara, yaitu sebesar 4,56%.

Baca juga: Firefox Browser Terkini Tingkatkan Keamanan dengan Fitur Enhanced Tracking Protection

  • Pangsa pasar web tracking Microsoft memiliki pangsa terbesar di Amerika Latin yaitu 3,38%. Sedangkan pangsa pasar terkecil berada di CIS, yaitu sebesar 0,68%. 
  • Kegiatan pelacak Bing terlihat signifikan di Afrika, yaitu sebesar 8,46%. Sedangkan pangsa pasar terkecil berada di CIS, yaitu sebesar 0,77%.
  • Sistem pelacakan regional di Korea Selatan, Jepang dan Rusia berada di peringkat 25 teratas seiring pesatnya layanan Internet lokal. Terkadang sistem pelacakan regional tersebut bahkan melampaui pesaing global

"25 layanan pelacakan teratas menunjukkan bahwa pengumpulan data tidak terbatas hanya pada beberapa perusahaan. Kendati demikian, seiring makin banyak organisasi yang menyimpan dan memproses informasi kita, maka makin besar risiko pelanggaran. Namun, dengan sebagian besar pelacakan ditangani oleh raksasa teknologi, mereka sangat termotivasi untuk melindungi data pengguna dan menjaga reputasi. Namun, pada akhirnya, pengguna harus bertanggung jawab atas keamanan data mereka sendiri, memperhatikan platform yang mereka gunakan, dan mengambil langkah-langkah untuk melindungi privasi mereka," ucap Anna Larkina, pakar keamanan dan privasi di Kaspersky.

Share:

Artikel Terkini